Minggu, 28 Mei 2017

Tempat Peristirahatan Akhir Satelit

Ketika satelit sudah tidak bisa beroperasi lagi, perlu ada penanganan khusus untuk memastikan kalau satelit itu tidak merusak satelit lain.

 

Ada ribuan satelit yang mengelilingi Bumi. Tapi, satelit-satelit ini juga tidak akan bertahan selamanya. Bahan bakar yang terbatas dan lingkungan luar angkasa yang keras menjadi masalah tersendiri bagi satelit-satelit itu.

Ketika satelit sudah tidak bisa beroperasi lagi, perlu ada penanganan khusus untuk memastikan kalau satelit itu tidak merusak satelit lain.

Untuk satelit yang mengorbit dekat Bumi akan bermanuver semakin dekat lagi ke Bumi. Tujuannya, ketika satelit mengakhiri misinya (biasanya dalam 25 tahun), ia akan masuk kembali ke atmosfer dan terbakar di sana.

Tapi, susah menerapkan hal yang sama untuk satelit-satelit jauh. Jumlah bahan bakar yang diperlukan untuk satelit memasuki kembali atmosfer Bumi, terlalu besar. Akibatnya sulit untuk bisa menempatkan satelit seperti itu di luar angkasa. Karena itu di akhir hidupnya, satelit-satelit jauh akan ditempatkan di orbit “pembuangan”.

Orbit pembuangan berada sangat jauh dibanding orbit normal satelit. Tujuannya agar satelit yang masih beroperasi tidak akan bertabrakan dengan satelit yang sudah purna tugas.

Inilah yang terjadi bulan ini saat satelit Meteosat-7 yang sudah bertugas selama hampir 20 tahun menyelesaikan masa operasinya. Satelit Meteosat-7 yang mengorbit Bumi dari ketinggian 817 km ini melakukan manuver dan berhasil mencapai lokasi peristirahatan terakhirnya, di Orbit Pembuangan.

Meteosat-7 merupakan bagian dari kelompok satelit cuaca yang terus menerus meliput Bumi. Tujuannya untuk memperoleh prakiraan cuaca dan peringatan tanda bahaya. Tidak ada monsun atau badai salju yang tidak terdeteksi oleh satelit – satelit ini. Merekalah yang ikut serta menyelamatkan ribuan orang!

(Avivah Yamani/langitselatan.com)

 National Geographic Indonesia

 

Linux Mint

Linux Mint adalah sistem operasi Linux yang merupakan suatu distribusi Linux dengan basis Debian dan Ubuntu,  dengan Linux Mint Debian Edition (LMDE) sebagai suatu alternatif yang sepenuhnya berbasis Debian. Aplikasi yang dapat berjalan di Ubuntu, juga bisa berjalan pada LinuxMint. Walaupun inti dari LinuxMint adalah Ubuntu, LinuxMint hadir dengan tampilan yang berbeda dengan Ubuntu.
Distribusi ini dibuat oleh Clement Lefebvre, dan dikembangkan secara aktif oleh tim dari Linux Mint maupun komunitas yang ada di dalamnya.

Logo Linux Mint
Linux Mint 17 Qiana Cinnamon 2.2
Linux Mint 17 Qiana MATE 1.8

 


Perusahaan / pengembang

Clement Lefebvre, Jamie Boo Birse, Kendall Weaver, dan komunitas
Keluarga Sistem operasi bertipe Unix
Status terkini Aktif
Model sumber Sumber terbuka
Rilis perdana 27 Agustus 2006; 10 tahun lalu
Rilis stabil terkini 17.3 / 4 Desember 2015; 16 bulan lalu
Ketersediaan bahasa Multi bahasa
Metode pemutakhiran APT (+ mintUpdate, Synaptic)
Pengelola paket dpkg
Dukungan platform IA-32, x86-64
Jenis kernel Monolitik (Linux)
Ruang pengguna GNU
Antarmuka bawaan 1.0: KDE 3
2.0-11: GNOME 2 (KDE / Xfce / Fluxbox / LXDE untuk beberapa versi)
12: GNOME 3 with MGSE
13-17.x: Cinnamon / MATE / KDE 4 / Xfce
Lisensi Terutama GPL dan lisensi perangkat lunak bebas lainnya, sedikit tambahan proprietary
Situs web resmi linuxmint.com

 

 

Versi

Linux Mint rilis sebanyak 2 kali dalam setahun. Setiap rilis Linux Mint diberi nomor versi dan nama kode yang memakai nama-nama wanita dan selalu berakhiran "a" (contoh: Linux Mint 14 Nadia, 14 adalah nomor versi dan Nadia adalah nama kode yang berakhiran "a").
Versi Nama Kode Tanggal Rilis Dukungan
1.0 Ada 2006-08-27 dukungan berakhir April 2008.
2.0 Barbara 2006-11-13 dukungan berakhir April 2008.
2.1 Bea 2006-12-20 dukungan berakhir April 2008.
2.2 Bianca 2007-02-20 dukungan berakhir April 2008
3.0 Cassandra 2007-05-30 dukungan berakhir Oktober 2008.
3.1 Celena 2007-09-24 dukungan berakhir Oktober 2008
4.0 Daryna 2007-10-15 dukungan berakhir April 2009
5 LTS Elyssa 2008-06-08 dukungan berakhir April 2011.
6 Felicia 2008-12-15 dukungan berakhir April 2010.
7 Gloria 2009-05-26 dukungan berakhir Oktober 2010.
8 Helena 2009-11-29 dukungan berakhir April 2011.
9 LTS Isadora 2010-05-18 Long term support release (LTS), dukungan berakhir April 2013.
10 Julia 2010-11-12 dukungan berakhir April 2012.
11 Katya 2011-05-26 dukungan berakhir Oktober 2012.
12 Lisa 2011-11-26 dukungan berakhir April 2013.
13 LTS Maya 2012-05-23 Long term suppohttps://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2027825435892281749#editor/target=post;postID=2712804632553259933rt release (LTS), dukungan berakhir April 2017.
14 Nadia 2012-11-20 dukungan berakhir April 2014
15 Olivia 2013-05-29 dukungan berakhir Januari 2014.
16 Petra 2013-11-30 dukungan berakhir Juli 2014.
17 Qiana 2014-05-31 Long-term support release (LTS), dukungan sampai April 2019.
17.1 Rebecca 2014-11-29 seri pertama rilis 17.x, Long-term support release (LTS), dukungan sampai April 2019.
17.2 Rafaela 2015-08-17 seri kedua rilis 17.x, Long-term support release (LTS), dukungan sampai April 2019.
17.3 Rosa 2015-12-04 seri ketiga rilis 17.x, Long-term support release (LTS), dukungan sampai April 2019.
18 Sarah 2016-06-30 dukungan berakhir Juli 2021.


Live USB

Linux Mint dapat langsung dijalankan ketika booting melalui USB Flash Drive dengan membuatnya menggunakan Pendrive Linux, Unetbootin atau menggunakan LiLi.

Pengembangan

Perusahaan dan pengguna perorangan yang menggunakan sistem operasi Linux Mint bertindak sebagai donatur, sponsor, dan mitra distribusi ini. Linux Mint bergantung pada umpan balik pengguna untuk membuat berbagai keputusan dan mengarahkan pengembangannya. Blog resminya seringkali memuat diskusi di mana para pengguna diminta untuk menyuarakan pendapat mereka tentang fitur-fitur terbaru atau keputusan yang diterapkan untuk rilis mendatang. Semua gagaasan dapat disampaikan, dikomentari dan dinilai oleh para pengguna melalui Situs Komunitas Linux Mint.
Komunitas para pengguna Linux Mint menggunakan Launchpad untuk berpartisipasi dalam penerjemahan sistem operasi ini dan pelaporan bug.
Pengembangan yang paling asing dilakukan dengan Python dan diorganisir secara daring pada GitHub, sehingga mudah bagi para pengembang untuk menyediakan tambalan, menerapkan fitur-fitur tambahan atau bahkan melakukan pencabangan sub-proyek Linux Mint (sebagai contohnya menu Linux Mint diporta ke Fedora). Dalam setiap rilisnya, beragam fitur ditambahkan yang mana merupakan hasil pengembangan komunitas tersebut. Pada Linux Mint 9 misalnya, kemampuan untuk menyunting butir menu adalah suatu fitur yang merupakan kontribusi seorang pengguna Linux Mint.

Penerimaan

Linux Mint menerima pujian karena berfokus pada para pengguna komputer meja (desktop).
  • DistroWatch menyediakan informasi dan statistik distribusi-distribusi Linux. Sejak tahun 2012, pemeringkatan menurut page hit pada DistroWatch mencantumkan Linux Mint sebagai halaman profil yang paling banyak dilihat.
  • Dalam sebuah jajak pendapat secara daring pada tahun 2012 di Lifehacker, Linux Mint terpilih sebagai distribusi Linux terbaik kedua, setelah Ubuntu, dengan sekitar 16% pemilih.
  • Pada Edisi 162, Linux Format menyebut Mint sebagai distro terbaik untuk tahun 2012.
  • Pada Edisi 128 (Juli 2013), Linux User and Developer memberikan skor 5/5 untuk Linux Mint 15 ("Olivia"), dengan menyatakan "Kami belum menemukan satu masalah pun dengan distro tersebut... kami lebih dari puas dengan pengalaman kelancaran dan kemudahan penggunaan yang Linux Mint 15, dan Cinnamon 1.8, berikan karenanya menjadi distro utama kami setidaknya selama 6 bulan ke depan."
Bagi yang ingin mencoba Linux Mint, silakan buka artikel ini dan cari link downloadnya ya. ;)
Linux Mint
Download Linux Mint

Source : Wikipedia

Rabu, 17 Mei 2017

Tutorial Menginstall Windows 10


Sebelum menginstall sistem operasi windows 10, ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan, diantaranya sebagai berikut :

Senin, 15 Mei 2017

Kamis, 11 Mei 2017

Tentang AmigaOS

AmigaOS atau Sistem Operasi Amiga adalah salah satu OS yang paling tua dan merupakan sistem operasi asli default dari komputer pribadi Amiga., versi mutakhir dari OS ini cukup modern. AmigaOS hanya dapat beroperasi di perangkat keras berbasis PowerPC.

Sistem ini pertama dikembangkan oleh Commodore International, dan awal diperkenalkan pada 1985, yaitu Amiga 1000. Sistem ini berjalan pada seri Motorola 68k dari mikroprosesor 16-bit dan 32-bit, kecuali untuk AmigaOS 4 berjalan pada mikroprosesor PowerPC.

Di puncak kernel preemptive multitasking yakni Exec, ia melibatkan suatu abstraksi perangkat keras unik Amiga, suatu sistem operasi disket yang disebut AmigaDOS, sebuah sistem berjendela API disebut Intuition dan dengan antarmuka pengguna grafis disebut Workbench. Sebuah command line interface disebut AmigaShell juga tersedia dan terintegrasi pada sistem. GUI dan CLI saling melengkapi dan berbagi keistimewaan.



Contoh Tampilan AmigaOS

Contoh Tampilan AmigaOS




Komponen AmigaOS terbagi menjadi:

 A.  Kickstart

Di dalam ROM mengandung kode yang diperlukan untuk booting perangkat keras Amiga standar dan banyak komponen inti AmigaOS. Fungsi Kickstart sebanding dengan BIOS ditambah kernel Windows utama di dalam IBM PC compatible. Tetapi, Kickstart memberikan fungsionalitas yang lebih banyak pada saat boot daripada yang sejenis yang diharapkan di PC, misalnya, lingkungan penuh jendela.

B.  Workbench

Workbench adalah file manager dan lingkungan desktop grafis asli AmigaOS. Meskipun Workbench istilah awalnya digunakan untuk merujuk pada seluruh sistem operasi, dengan merilis AmigaOS 3.1 sistem operasi berganti nama AmigaOS dan kemudian Workbench mengacu pada desktop manager saja.

Seperti namanya, metafora meja kerja yang digunakan, bukan yang dari desktop; direktori digambarkan sebagai laci, file executable adalah alat, file data proyek dan widget GUI gadget.

C.  Kernel

Exec adalah kernel multi-tasking dari AmigaOS. Exec menyediakan fungsionalitas untuk multi-tasking, alokasi memori, penanganan interupsi dan penanganan shared library yang dinamis. Karena berfungsi sebagai scheduler untuk tugas-tugas yang berjalan pada sistem, menyediakan pre-emptive multitasking dengan prioritas penjadwalan round-robin.

D.  AmigaDOS

AmigaDOS menyediakan bagian sistem operasi disk dari AmigaOS. Ini termasuk file sistem, berkas dan manipulasi direktori, baris perintah antarmuka, berkas pengalihan, jendela konsol, dan sebagainya. Antarmuka yang menawarkan fasilitas seperti perintah pengalihan, pipa, scripting dengan pemrograman primitif terstruktur, dan sistem variabel global dan lokal.

E.  Graphic User Interface (GUI)

Sistem antarmuka Amiga yang asli disebut Intuition, yang menangani masukan dari keyboard dan mouse dan rendering layar, jendela dan widget dasar. Namun, hingga AmigaOS 2.0 tidak ada tampilan standar dan sering pengembang aplikasi harus menulis sendiri widget non-standar mereka (kedua tombol dan menu), dengan Intuition memberikan dukungan yang minimal.
  • Diagram Sistem AmigaOS

Diagram di atas menunjukkan bagaimana seluruh sistem operasi Amiga dibangun sebagai pohon dimulai dari Sysbase. Exec terus menghubungkan semua daftar perpustakaan sistem, perangkat, memori, tugas dan struktur data lainnya. Masing-masing pada gilirannya dapat memiliki variabel sendiri dan daftar terkait struktur data yang dibangun di atasnya. Dengan cara ini, fleksibilitas OS tersebut diawetkan agar upgrade dapat dilakukan tanpa membahayakan kompatibilitas.



Sumber:
Trzcionkowski, Zbigniew. 2004. AmigaOS – internal structure of operating system. Jastrz˛ebie Zdrój: Uniwersytet S´ la˛ski w Katowicach.

Artikel dari : Blog.upi.edu

Astronomy in Harry Potter’s Characters


Penulis:
 
Mungkin ketika membaca judul artikel ini, kamu tidak bisa membayangkan apa maksud di balik kata-kata tersebut. Tetapi tenang saja, pada kali ini kita akan membahas tentang astronomi terutama bintang, bukan hanya tentang film Harry Potter.
Harry Potter

Bagi kalian penggemar Harry Potter, apakah kamu mengenal keluarga Black di film Harry Potter? Sirius Black, ayah baptis harry, sahabat baik James dan Lily Potter. Apakah kamu menyadari bahwa Sirius merupakan nama salah satu bintang terang? Ternyata memang J.K Rowling, penulis novel terkenal Harry Potter, mengambil nama Sirius pada karakter Sirius Black mengacu kepada Sirius, bintang terang di langit malam. Tidak hanya Sirus, tetapi juga masih ada beberapa karakter lain pada keluarga Black yang diambil dari nama bintang atau rasi bintang. Apakah kalian ingat pada salah satu adegan film Harry Potter episode 5, saat Sirius memperlihatkan kepada Harry, pohon keluarga Black yang tergambar di dinding rumah Black? Pada adegan ini, kalian dapat lihat bahwa sebagian nama dari keluarga Black merupakan nama bintang atau rasi bintang.

Diagram keluarga Black
.
Sebenarnya jika kalian lihat pada diagram keluarga Black diatas, banyak dari anggota keluarga Black yang merupakan perwujudan dari nama-nama astronomi, namun kita hanya akan membahas beberapa karakter yang telah kita kenal. Mari kita simak satu-persatu.

 

Sirius Black.

Seperti yang telah kita bahas diatas, Sirius adalah ayah baptis Harry, sahabat dari James dan Lily Potter.
Sirius berwarna biru dan merupakan salah satu bintang terang pada rasi Canis Major (Great Dog), Sirius = “the dog star”. Oleh karena itu, perwujudan Sirius saat Ia sedang menyamar jadi bentuk lain (animagus) adalah seekor anjing.

 

Bellatrix (Black) Lestrange.

Sepupu Sirius yang telah membunuh Sirius, salah satu anak buah setia Voldemort, anggota Death Eater. Bellatix merupakan bintang terang ketiga pada rasi Orion (Great Hunger), setelah Rigel dan Betelgeuse. Dalam bahasa Latin, Bellatrix = “female warrior”. Sesuai dengan arti tersebut, Bellatrix merupakan satu-satunya prajurit wanita yang setia pada Voldemort. Seperti pada astronomi, Bellatrix satu-satunya bintang yang digambarkan sebagai seorang wanita pada rasi Orion yang digambarkan sebagai seorang laki-laki.

Regulus Arcturus Black (R.A.B)

Adik laki-laki Sirius, seorang Death Eater, sosok misterius yang muncul pada akhir Harry Potter episode 6. Seseorang yang mencuri kalung Horcrux yang sedang dicari oleh Harry, Ron, dan Hermione. Mereka menemukan arti dari R.A.B pada salah satu pintu kamar di rumah Sirius, yang menunjukkan kepanjangan dari Regulus Arcturus Black.

Regulus merupakan bintang paling terang pada rasi bintang Leo sehingga biasa dikenal sebagai alpha Leo. Regulus merupakan sistem bintang ganda yang terdiri dari empat bintang, sedangkan Arcturus adalah alpha Bootes. Arcturus merupakan salah satu bintang terang di langit sebelah utara, berwarna orange kekuningan.

Draco Malfoy.

Penghuni asrama Slytherin, sangat iri dengan keberuntungan yang dimiliki Harry Potter dan akhirnya menjadi salah seorang Death Eater. Anak laki-laki dari Lucius Malfoy dan Narcissa Malfoy. Narcissa adalah saudara perempuan dari Bellatrix, sehingga Draco Malfoy merupakan salah satu anggota keluarga Black.

Draco adalah rasi bintang di langit utara yang biasa digambarkan dengan bentuk naga. Dalam bahasa latin berarti Dragon. Rasi bintang Draco merupakan rasi bintang ‘circumpolar’ yaitu rasi bintang yang tidak pernah tenggelam (tidak pernah berada di bawah horizon), selalu terlihat setiap malam pada lintang utara, karena letaknya berada di sekitar kutub. Rasi bintang ini terletak dekat dengan rasi Little Dipper atau Ursa minor.

Rasi bintang Draco.
Itulah karakter-karakter pada novel Harry Potter yang ternyata berasal dari nama bintang yang telah kita kenal dan dapat kita amati dari Indonesia. Seorang novelis terkenal J.K Rowling yang novelnya dibaca di berbagai belahan dunia ‘mungkin’ menyenangi astronomi sehingga Ia mengambil nama-nama tersebut sebagai karakter pada novelnya. Bagaimana dengan kalian? Apakah kalian pernah berpikir untuk memberi nama pada sesuatu yang kalian sukai dengan nama salah satu bintang atau objek langit lain, seperti pada boneka kalian, binatang peliharaan, laptop, atau mungkin nama anak kalian kelak? Dan mengapa nama bintang tersebut yang kalian pilih, pasti ada makna tertentu di balik hal itu bukan?


Source : LS

Faktor Astronomis-Meteorologis Tenggelamnya Titanic

Beberapa Faktor Astronomis-Meteorologis dalam Tenggelamnya Titanic


Penulis:
 

Inilah kapal yang menyandang hampir semua rekor pada masanya: terbesar (panjang 270 meter, lebar 30 meter dan tinggi 54 meter terhitung dari lunas hingga puncak cerobong asapnya ), terberat (44.000 ton) dan termewah (dibangun dengan bahan-bahan bermutu tinggi sehingga menelan biaya US $ 400 juta berdasarkan kurs 1997). Inilah RMS Titanic, yang digadang-gadang bakal menjadi pilihan utama dalam pelayaran trans-atlantik pada masa ketika dunia penerbangan baru menapaki bulan-bulan pertama kelahirannya.

RMS Titanic sekaligus menjadi puncak prestasi manusia dalam rekayasa teknik. Ia mengonsumsi 600 ton batubara per hari yang dibakar dalam 159 tungku guna mendidihkan air dalam 29 ketel menjadi uap bertekanan tinggi. Uap tersebut selanjutnya diinjeksikan ke dalam dua mesin uap empat silinder dan sebuah turbin uap tambahan dengan total daya 34,3 Megawatt termal atau setara dengan kebutuhan energi sebuah kota kecil masa kini. Ini membuatnya mampu melejit pada kecepatan puncak 41 km/jam. Uap yang telah terpakai masih bisa digunakan untuk menggerakkan generator yang memasok listrik ke segenap penjuru. Sehingga RMS Titanic bisa diterangi lampu listrik dan dilengkapi sistem komunikasi radio nirkabel Marconi, kemewahan lain yang tak dimiliki kapal-kapal pada masa itu. Yang lebih hebat lagi, kapal ini terdiri dari 16 kompartemen terpisah yang setiap kompartemennya dapat diisolasi dengan pintu kedap air. Sehingga andaikata terjadi situasi terburuk, yakni tabrakan antar kapal atau kapal menghantam sesuatu, RMS Titanic bakal tetap terapung meski empat kompartemennya telah dibanjiri air laut. Inilah yang memunculkan keyakinan RMS Titanic tak bakal bisa tenggelam.

RMS Titanic saat bersinggungan dengan gunung es, menurut simulasi James cameron dkk berdasarkan data Woods Hole Oceanographic Institute dan RMS Titanic Inc. Sumber : National Geographic, 2012.
RMS Titanic saat bersinggungan dengan gunung es, menurut simulasi James Cameron dkk berdasarkan data Woods Hole Oceanographic Institute dan RMS Titanic Inc. Sumber : National Geographic, 2012.

Namun faktanya RMS Titanic justru tenggelam dalam waktu cepat pada dinihari 15 April 1912 (waktu Inggris) saat sedang dalam pelayaran perdananya dari Southampton (Inggris) menuju New York (AS). RMS Titanic terbenam tak lebih dari tiga jam setelah ia bersenggolan dengan gunung es besar di Samudera Atlantik bagian utara. Kisruhnya proses evakuasi menyebabkan 1.517 orang tewas dari total 2.227 orang yang ada di dalam. Dari jumlah tersebut pun hanya 700-an jenazah yang berhasil ditemukan terapung-apung di permukaan samudera Atlantik yang membekukan. Sisanya turut terseret bersama bangkai kapal ke kedalaman 3,7 km.

Mengapa RMS Titanic bisa bersinggungan dengan gunung es? Analisis terkini memperlihatkan ada sejumlah kombinasi faktor astronomis dan meteorologis yang kemungkinan memberikan kontribusi bagi terjadinya tragedi ini.

Faktor pertama, RMS Titanic berlayar pada waktu yang kurang tepat. Sudah menjadi pengetahuan umum masa itu bahwasanya alur pelayaran yang bakal dilintasi RMS Titanic berpotongan dengan pergerakan gunung-gunung es dari utara. Gunung-gunung es tersebut berasal dari lembaran-lembaran gletser Greenland yang terpecah-belah saat memasuki laut dan selanjutnya dihanyutkan ke selatan oleh arus Labrador yang dingin. 90 % gunung-gunung es ini meleleh saat masih berada di sekitar Greenland. Namun sisanya, khususnya yang berukuran besar mampu bertahan hingga terhanyut ke Samudera Atlantik, dalam jumlah 150 hingga 300 buah gunung es per tahun. Yang tidak disadari kapten Edward Smith dan petugas-petugas RMS Titanic lainnya, tahun 1912 adalah tahun tak biasa. Sehingga sepanjang bulan April 1912 saja jumlah gunung es yang terhanyut ke sisi selatan garis lintang 48 LU mencapai 395 buah. Populasi ini nyaris empat kali lipat lebih tinggi dibanding jumlah rata-rata gunung es di bulan April sepanjang kurun waktu 1901-1910. Sehingga Samudera Atlantik bagian utara lebih penuh dengan es dibanding kondisi normalnya. Rekor jumlah gunung es April 1912 tak tertandingi hingga enam dekade kemudian, tepatnya pada April 1970, saat jumlah gunung es mencapai angka 501 buah.

Kawasan Atlantik Utara dalam proyeksi Mercator. Gunung-gunung es dari gletser Greenland Barat dihanyutkan arus Labrador (panah hitam) menuju perairan Atlantik utara. Sumber : Sudibyo, 2012 dengan peta dari Google Maps.
Kawasan Atlantik Utara dalam proyeksi Mercator. Gunung-gunung es dari gletser Greenland Barat dihanyutkan arus Labrador (panah hitam) menuju perairan Atlantik utara. Sumber : Sudibyo, 2012 dengan peta dari Google Maps.

Faktor kedua, RMS Titanic berlayar tanpa penerangan Bulan. Konjungsi Bulan-Matahari terjadi pada 17 April 1912 pukul 11:40 UT atau hanya dua hari berselang setelah tragedi Titanic. Maka sepanjang pelayarannya RMS Titanic tidak diterangi sinar Bulan di malam harinya. Meskipun RMS Titanic memiliki lampu-lampu listrik terbaru, namun tidak cukup kuat untuk menerangi alur laut yang dilintasinya hingga jarak jauh. Kondisi ini cukup riskan, terlebih dalam situasi berlebihnya populasi gunung es di Samudera Atlantik, sementara di sisi lain kapal dipacu hingga hampir mencapai kecepatan puncaknya.

Faktor ketiga, saat memasuki perairan Grand Banks, RMS Titanic tanpa disadari mulai memasuki kawasan padang barometrik bertekanan tinggi Arktika. Udara dalam kawasan ini lebih dingin dibanding sekitarnya. Penurunan suhu udara yang cukup cepat pun terjadi. Hal ini juga disadari oleh sebagian kecil awak kapal, yang mencatat anjloknya suhu hingga 4 derajat Celcius lebih rendah hanya dalam waktu setengah jam. Padang barometrik ini sepintas menguntungkan, karena menjadikan laut tampak tenang tanpa sentakan gelombang sementara langit pun cerah tanpa awan. Namun di sisi lain situasi ini mengurangi kemampuan pemantauan lingkungan laut di sekitar RMS Titanic dan disepanjang alur pelayarannya. Sebab dalam kondisi langit amat cerah, bintang-bintang nampak dengan amat jelas. Permukaan laut yang tenang pun memantulkan cahaya bintang-bintang ini. Sehingga kemanapun petugas pemantau gunung es RMS Titanic memandang, ia hanya melihat tebaran bintik-bintik cahaya sehingga amat sulit baginya untuk mengidentifikasi obyek selain bintang. Apalagi di langit bagian barat bertebaran sejumlah bintang terang dan planet Venus.

Simulasi langit malam di titik tragedi titanic pada saat persinggungan dengan gunung es terjadi. Sumber: Sudibyo, 2012 dengan basis Sky View Cafe.
Simulasi langit malam di titik tragedi titanic pada saat persinggungan dengan gunung es terjadi. Sumber: Sudibyo, 2012 dengan basis Sky View Cafe.


Dan Faktor keempat adalah fatamorgana. Kombinasi padang barometrik bertekanan tinggi dan kumpulan gunung-gunung es pada area datar yang luas menjadikan lapisan udara di dekat permukaan laut lebih dingin dibanding lapisan udara diatasnya. Fenomena ini disebut inversi suhu. Dalam kondisi normal suhu udara di dekat permukaan laut lebih tinggi dibanding lapisan-lapisan diatasnya. Inversi suhu menyebabkan berkas cahaya dari jauh dibiaskan demikian rupa sehingga terpantulkan saat berada di lapisan inversi dan menghasilkan bayangan semu dari obyek yang memancarkan cahaya tersebut. Fatamorgana menyebabkan horizon tak teramati dan demikian pula eksistensi obyek-obyek di horizon. Tanpa diketahui oleh kapten Smith saat itu, kawasan yang berdekatan dengan lingkar kutub lebih kerap mengalami fatamorgana dibandingkan kawasan subtropik maupun tropik. Dan fatamorgana di kawasan dekat lingkar kutub selalu terjadi pada saat udara dingin.

Faktor-faktor inilah, beserta sejumlah faktor non astronomis dan meteorologis lainnya, yang menuntun RMS Titanic berhadapan dengan takdir sejarah. Tatkala kapal-kapal lainnya yang sealur sibuk melaporkan keberadaan gunung-gunung es dan melintas perlahan-lahan (misalnya kapal Caronia, Athinai, Amerika, Mesaba) dan bahkan harus terhenti (seperti kapal California) karena berhadapan langsung dengan gunung es besar, RMS Titanic tetap ngebut dengan kecepatan tinggi. Maka New York tak dapat dicapai, malangpun tak bisa ditolak. Tanpa disadari siapapun yang berada di dalam RMS Titanic, sebuah gunung es besar dengan tinggi sekitar 30 meter telah menghadang. Dengan 87 % tubuhnya terbenam di bawah air laut, gunung es ini menyembunyikan ukurannya yang raksasa, yang jauh lebih besar dibanding RMS Titanic. Dalam kondisi pencahayaan mencukupi, dengan resolusi mata manusia sebesar 1-2 menit busur, gunung es tersebut seharusnya sudah terdeteksi pada jarak 25 hingga 50 km. Namun takdir menentukan petugas pengintai Frederick Fleet baru melihatnya pada 14 April 1912 pukul 23:39 GMT, dalam jarak hanya 280 meter. Meski jurumudi RMS Titanic membanting ketir ke kiri sekuatnya sementara juru mesin mencoba membalik arah putaran mesin uapnya dengan harapan kecepatan bisa direm, RMS Titanic tetap bersinggungan dengan gunung es dalam 28 detik kemudian. Dan tragedi pun dimulai.



Referensi :
Finton dkk. 2009. The Story of Titanic. Titanic Science http://www.titanicscience.com
Wikipedia, http://en.wikipedia.org