Manusia dalam
kehidupan sehari-hari tentu mengenal yang disebut dengan informasi. Informasi
adalah suatu pesan yang disampaikan baik secara lisan, tulian, atau dengan
ekspresi yang dapat ditafsirkan isi pesannya. Pengertian informasi menurut
American Heritage Dictionary adalah pengetahuan atau fakta yang dipelajari,
terutama tentang subjek atau peristiwa tertentu. Menurut pengertian tersebut
informasi dikatakan pengetahuan karena keduanya memiliki hubungan dimana
apabila informasi ditransferkan atau dikomunikasikan maka akan berubah menjadi
pengetahuan.
Dalam Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dikatakan bahwa informasi
merupakaan keterangan, pernyataan, gagasan, serta tanda-tanda yang mengandung
nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta, maupun penjelasannya yang dapat
dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format
sesuai dengan perkembangan teknologi informasi serta komunikasi secara
elektronik ataupun non elektronik. Informasi memiliki berbagai kemasan atau
format karena adanya perkembangan teknologi informasi. Saat ini informasi tidak
hanya dapat ditemui pada media cetak tetapi juga pada media elektronik.
Informasi
dibutuhkan oleh seseorang karena mereka merasa ingin tahu tentang suatu hal
sehingga mereka berusaha mencari informasi untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap
orang tentunya memiliki minat atau keinginan yang berbeda-beda karena setiap
orang memiliki kegiatan yang berbeda-beda. Menurut Soetaminah (1991) jenis
informasi untuk kegiatan manusia meliputi:
1) Informasi untuk kegiatan politik
Informasi ini digunakan oleh para politikus atau pengamat politik. Misalnya
informasi tentang adanya
2) Informasi untuk kegiatan pemerintahan
Informasi ini digunakan oleh para pejabat pemerintah untuk menyusun
kebijakan pemerintah, membuat keputusan, dan menyusun rencana. Misalnya informasi
berupa peraturan pemerintah tentang kearsipan yang kemudian digunakan oleh Lembaga
pemerintah untuk pedoman pembuatan SOP di bidang kearsipan.
3) Informasi untuk kegiatan sosial
Informasi ini biasanya digunakan oleh pemerintah untuk menyusun
kebijakan dan atau program kerja yang berhubungan dengan kehidupan social seperti
kesehatan dan pendidikan. Biasanya hal ini disertai dengan melakukan kerjasama
dengan departemen yang membawahi bidangnya baik kesehatan maupun pendidikan.
4) Informasi untuk dunia usaha
Informasi dalam dunia usaha biasanya berkaitan dengan penanaman modal
dan pinjaman bank, investasi, kegiatan produksi dan distribusi, kiat-kiat
membangun usaha, dan lain-lain.
5) Informasi untuk kegiatan militer
Informasi ini berkaitan dengan kemiliteran seperti system administrasi
militer, perencanaan strategis, pertahanan dan keamanan, pembinaan pasukan, system
persenjataan, dan sebagainya.
6) Informasi untuk penelitian
Peneliti memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang
dilakukannya. Informasi tersebut bermanfaat untuk menambah pengetahuan peneliti
agar lebih memahami apa yang diteliti serta untuk menghindari adanya duplikasi
penelitian. Peneliti harus mengetahui dan memahami dengan benar darimana
informasi yang mereka peroleh untuk menghindari informasi yang dianggap tidak
berbobot.
7) Informasi untuk pengajar
Seorang guru atau dosen memerlukan informasi untuk menambah pengetahuan
mereka dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Guru atau dosen dapat
memperluas khazanah pengetahuannya dengan sering mencari informasi yang sesuai
dengan apa yang mereka ajarkan seperti informasi dari buku, majalah, laporan
penelitian, jurnal ilmiah, televisi, maupun dari sumber elektronik.
8) Informasi untuk tenaga lapangan
Tenaga lapangan biasanya bekerja di lapangan dan bertujuan untuk
memberikan informasi atau penyuluhan kepada masyarakat terkait bidang tertentu
seperti pertanian, perikanan, maupun kesehatan. Tenaga lapangan dalam
menyampaikan informasi kepada masyarakat perlu memahami siapa yang akan
menerima informasi yang akan mereka sampaikan. Misalnya apabila masyarakat kesulitan
memahami informasi yang terlalu teoretis dan terlalu Panjang, maka tenaga
lapangan perlu menyederhanakan bahasan mereka agar mudah dipahami oleh penerima
informasi.
9) Informasi untuk individu
Setiap individu memiliki kebutuhan informasi yang berbeda tergantung
rentang usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, minat dan bakat, statusnya,
serta lingkungan sosialnya. Misalnya seorang ibu yang sedang hamil, makai ia memerlukan
informasi tentang kesehatan dan tentang kehamilan seperti cara menjaga pola
makan dan kebugaran tubuh. Kemudian seorang pedagang yang menjual kebutuhan
sehari-hari makai a membutuhkan informasi tentang harga bahan-bahan pokok yang
sedang naik, took atau sales yang menjual barang dengan harga murah dengan
kualitas yang baik, serta informasi tentang bagaimana mengelola uang modal agar
dapat digunakan untuk membeli dan memperbanyak stok barang yang dijual.
10) Informasi untuk pelajar dan mahasiswa
Pelajar dan mahasiswa membutuhkan informasi untuk mengembangkan
pengetahuannya agar mereka dapat berkembang pola pikirnya dengan memiliki
wawasan yang luas. Pelajar dan mahasiswa seringkali memanfaatkan sumber
informasi seperti buku teks, majalah, koran, kamus, ensiklopedia, dan sumber
elektronik untuk memperoleh pengetahuan.
Informasi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Benar
atau salah, informasi berhubungan dengan kenyataan yang bias benar dan bias salah.
2) Baru,
informasi harus benar-benar baru atau belum pernah diketahui oleh penerima agar
lebih informatif.
3) Tambahan,
informasi dapat memberikan pembaharuan atau penambahan pengetahuan bagi para
penggunanya.
4) Korektif,
informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya
yang memiliki kesalahan.
5) Penegas,
informasi digunakan untuk mempertegas atau memperkuat informasi yang sudah ada
sehingga semakin meningkatkan keyakinan dari informasi yang telah ada tersebut.
Menurut
Agus Mulyanto 2009 informasi dapat dinilai kualitasnya berdasarkan tiga hal yaitu:
1) Akurat
Informasi
harus benar dan tidak menyesatkan. Pada saat proses tranfer informasi
kemungkinan adanya gangguan yang terjadi sehingga dapat mengubah atau merusak isi
informasi tersebut.
2) Tepat
pada waktunya
Informasi
tersebut harus up to date atau tepat waktu pada saat dibutuhkan oleh pengguna
untuk mengambil suatu keputusan.
3) Relevan
Informasi
tersebut memiliki manfaat untuk pemakainya. Setiap orang memiliki kebutuhan
informasi yang berbeda-beda oleh karena itu relevansi informasi dapat dinilai
dari kepuasan penggunanya yang membutuhkan informasi tersebut.
Informasi dalam konteks sosial merupakan kebutuhan
informasi dalam lingkup sosial. Lingkungan keluarga, masyarakat, dan lingkungan
pekerjaan termasuk ke dalam lingkup sosial. Penulis akan membahas tentang kebutuhan
informasi di lingkungan keluarga. Misalnya pada ibu hamil dimana mereka perlu mengetahui
informasi penting seputar kehamilan seperti nutrisi bagi ibu hamil dan
pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil. Informasi tersebut bisa ditemukan
pada buku-buku yang membahas tentang kehamilan, blog kesehatan, atau informasi
lainnya yang ada di internet. Kemudian saat mengunjungi dokter kehamilan, ibu
hamil dapat berdiskusi apakah informasi yang mereka dapatkan tersebut
benar-benar valid dan mendengarkan informasi dari dokter. Hal tersebut sesuai
dengan ciri-ciri informasi dimana ibu hamil yang mencari informasi bertujun
untuk mengetahui informasi yang baru sebagai tambahan pengetahuan mereka. Kemudian
mereka juga perlu melakukan validasi kepada dokter kehamilan untuk mengoreksi
atau mempertegas informasi yang telah mereka dapatkan.
Selanjutnya adalah tentang parenting
anak. Apakah parenting itu perlu dipelajari oleh orang tua? Penulis beranggapan
bahwa kalua hanya untuk membesarkan anak itu bias dikatakan mudah karena hanya
tinggal memberinya makan. Hal yang sulit dilakukan adalah mendidik anak. Salah
sedikit saja bias jadi nanti anak akan mengalami trauma atau malah melunjak. Mengasuh
anak memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan apalagi bagi orangtua baru.
Oleh karena itu orangtua baru membutuhkan informasi seputar mengasuh anak.
Orang tua bias mendapatkannya dengan membaca bacaan tentang parenting, membaca
informasi di internet, mendapatkan informasi dari orang yang berpengalaman
mengasuh anak, atau ikut kelas parenting. Informasi yang didapatkan oleh
orangtua tentang parenting dapat mengubah pandangan orangtua tentang bagaimana pola
mengasuh anak yang baik, cara berkomunikasi yang efektif, cara mengajari anak
untuk mengatasi permasalahan, serta bagaimana menghadapi perubahan dan perkembangan yang terjadi pada emosi anak
Apa yang orangtua ketahui tentang cara mengasuh anak bias jadi tidak sesuai
dengan si anak. Misalnya orang tua selalu tegas dan sering memarahi anak
apabila mereka membuat kesalahan dengan tujuan membuat efek jera pada si anak.
Padahal tidak semua anak itu sama, ada yang penurut dan ada yang tidak penurut,
ada yang pendiam dan ada yang pemarah, ada yang pendiam dan ada yang aktif.
Anak yang pemarah akan cenderung bertambah menjadi pemarah apabila orang tuanya
sering memarahi. Oleh karena itu parenting anak sangat perlu dipelajari oleh
orangtua agar dapat mengetahui kepribadian si anak dan bagaimana cara yang
tepat untuk menyikapinya.
Daftar
Pustaka
American Heritage Dictionary: Information.
Aprinda Puji. 2019. Pentingkah Orang Tua Ikut Kelas
Parenting? https://hellosehat.com/
parenting/tips-parenting/ortu-ikut-kelas-parenting/
Ati, Sri, dll.
Pengantar Konsep Informasi, Data, dan Pengetahuan. http://repository.ut.ac.id/
4042/1/ASIP4204-M1.pdf
Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.