Selasa, 03 September 2019

Mata Kuliah Informasi dalam Konteks Sosial (Informasi di Lingkungan Keluarga: Ibu Hamil dan Parenting Anak)



Manusia dalam kehidupan sehari-hari tentu mengenal yang disebut dengan informasi. Informasi adalah suatu pesan yang disampaikan baik secara lisan, tulian, atau dengan ekspresi yang dapat ditafsirkan isi pesannya. Pengertian informasi menurut American Heritage Dictionary adalah pengetahuan atau fakta yang dipelajari, terutama tentang subjek atau peristiwa tertentu. Menurut pengertian tersebut informasi dikatakan pengetahuan karena keduanya memiliki hubungan dimana apabila informasi ditransferkan atau dikomunikasikan maka akan berubah menjadi pengetahuan.

Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dikatakan bahwa informasi merupakaan keterangan, pernyataan, gagasan, serta tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta, maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi serta komunikasi secara elektronik ataupun non elektronik. Informasi memiliki berbagai kemasan atau format karena adanya perkembangan teknologi informasi. Saat ini informasi tidak hanya dapat ditemui pada media cetak tetapi juga pada media elektronik.

Informasi dibutuhkan oleh seseorang karena mereka merasa ingin tahu tentang suatu hal sehingga mereka berusaha mencari informasi untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap orang tentunya memiliki minat atau keinginan yang berbeda-beda karena setiap orang memiliki kegiatan yang berbeda-beda. Menurut Soetaminah (1991) jenis informasi untuk kegiatan manusia meliputi:

1)      Informasi untuk kegiatan politik
Informasi ini digunakan oleh para politikus atau pengamat politik. Misalnya informasi tentang adanya
2)      Informasi untuk kegiatan pemerintahan
Informasi ini digunakan oleh para pejabat pemerintah untuk menyusun kebijakan pemerintah, membuat keputusan, dan menyusun rencana. Misalnya informasi berupa peraturan pemerintah tentang kearsipan yang kemudian digunakan oleh Lembaga pemerintah untuk pedoman pembuatan SOP di bidang kearsipan.
3)      Informasi untuk kegiatan sosial
Informasi ini biasanya digunakan oleh pemerintah untuk menyusun kebijakan dan atau program kerja yang berhubungan dengan kehidupan social seperti kesehatan dan pendidikan. Biasanya hal ini disertai dengan melakukan kerjasama dengan departemen yang membawahi bidangnya baik kesehatan maupun pendidikan.
4)      Informasi untuk dunia usaha
Informasi dalam dunia usaha biasanya berkaitan dengan penanaman modal dan pinjaman bank, investasi, kegiatan produksi dan distribusi, kiat-kiat membangun usaha, dan lain-lain.
5)      Informasi untuk kegiatan militer
Informasi ini berkaitan dengan kemiliteran seperti system administrasi militer, perencanaan strategis, pertahanan dan keamanan, pembinaan pasukan, system persenjataan, dan sebagainya.
6)      Informasi untuk penelitian
Peneliti memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang dilakukannya. Informasi tersebut bermanfaat untuk menambah pengetahuan peneliti agar lebih memahami apa yang diteliti serta untuk menghindari adanya duplikasi penelitian. Peneliti harus mengetahui dan memahami dengan benar darimana informasi yang mereka peroleh untuk menghindari informasi yang dianggap tidak berbobot.
7)      Informasi untuk pengajar
Seorang guru atau dosen memerlukan informasi untuk menambah pengetahuan mereka dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Guru atau dosen dapat memperluas khazanah pengetahuannya dengan sering mencari informasi yang sesuai dengan apa yang mereka ajarkan seperti informasi dari buku, majalah, laporan penelitian, jurnal ilmiah, televisi, maupun dari sumber elektronik.
8)      Informasi untuk tenaga lapangan
Tenaga lapangan biasanya bekerja di lapangan dan bertujuan untuk memberikan informasi atau penyuluhan kepada masyarakat terkait bidang tertentu seperti pertanian, perikanan, maupun kesehatan. Tenaga lapangan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat perlu memahami siapa yang akan menerima informasi yang akan mereka sampaikan. Misalnya apabila masyarakat kesulitan memahami informasi yang terlalu teoretis dan terlalu Panjang, maka tenaga lapangan perlu menyederhanakan bahasan mereka agar mudah dipahami oleh penerima informasi.
9)      Informasi untuk individu
Setiap individu memiliki kebutuhan informasi yang berbeda tergantung rentang usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, minat dan bakat, statusnya, serta lingkungan sosialnya. Misalnya seorang ibu yang sedang hamil, makai ia memerlukan informasi tentang kesehatan dan tentang kehamilan seperti cara menjaga pola makan dan kebugaran tubuh. Kemudian seorang pedagang yang menjual kebutuhan sehari-hari makai a membutuhkan informasi tentang harga bahan-bahan pokok yang sedang naik, took atau sales yang menjual barang dengan harga murah dengan kualitas yang baik, serta informasi tentang bagaimana mengelola uang modal agar dapat digunakan untuk membeli dan memperbanyak stok barang yang dijual.
10)  Informasi untuk pelajar dan mahasiswa
Pelajar dan mahasiswa membutuhkan informasi untuk mengembangkan pengetahuannya agar mereka dapat berkembang pola pikirnya dengan memiliki wawasan yang luas. Pelajar dan mahasiswa seringkali memanfaatkan sumber informasi seperti buku teks, majalah, koran, kamus, ensiklopedia, dan sumber elektronik untuk memperoleh pengetahuan.

Informasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)      Benar atau salah, informasi berhubungan dengan kenyataan yang bias benar dan bias salah.
2)      Baru, informasi harus benar-benar baru atau belum pernah diketahui oleh penerima agar lebih informatif.
3)      Tambahan, informasi dapat memberikan pembaharuan atau penambahan pengetahuan bagi para penggunanya.
4)      Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang memiliki kesalahan.
5)      Penegas, informasi digunakan untuk mempertegas atau memperkuat informasi yang sudah ada sehingga semakin meningkatkan keyakinan dari informasi yang telah ada tersebut.

Menurut Agus Mulyanto 2009 informasi dapat dinilai kualitasnya berdasarkan tiga hal yaitu:
1)      Akurat
Informasi harus benar dan tidak menyesatkan. Pada saat proses tranfer informasi kemungkinan adanya gangguan yang terjadi sehingga dapat mengubah atau merusak isi informasi tersebut.
2)      Tepat pada waktunya
Informasi tersebut harus up to date atau tepat waktu pada saat dibutuhkan oleh pengguna untuk mengambil suatu keputusan.
3)      Relevan
Informasi tersebut memiliki manfaat untuk pemakainya. Setiap orang memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda oleh karena itu relevansi informasi dapat dinilai dari kepuasan penggunanya yang membutuhkan informasi tersebut.
Informasi dalam konteks sosial merupakan kebutuhan informasi dalam lingkup sosial. Lingkungan keluarga, masyarakat, dan lingkungan pekerjaan termasuk ke dalam lingkup sosial. Penulis akan membahas tentang kebutuhan informasi di lingkungan keluarga. Misalnya pada ibu hamil dimana mereka perlu mengetahui informasi penting seputar kehamilan seperti nutrisi bagi ibu hamil dan pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil. Informasi tersebut bisa ditemukan pada buku-buku yang membahas tentang kehamilan, blog kesehatan, atau informasi lainnya yang ada di internet. Kemudian saat mengunjungi dokter kehamilan, ibu hamil dapat berdiskusi apakah informasi yang mereka dapatkan tersebut benar-benar valid dan mendengarkan informasi dari dokter. Hal tersebut sesuai dengan ciri-ciri informasi dimana ibu hamil yang mencari informasi bertujun untuk mengetahui informasi yang baru sebagai tambahan pengetahuan mereka. Kemudian mereka juga perlu melakukan validasi kepada dokter kehamilan untuk mengoreksi atau mempertegas informasi yang telah mereka dapatkan.
            Selanjutnya adalah tentang parenting anak. Apakah parenting itu perlu dipelajari oleh orang tua? Penulis beranggapan bahwa kalua hanya untuk membesarkan anak itu bias dikatakan mudah karena hanya tinggal memberinya makan. Hal yang sulit dilakukan adalah mendidik anak. Salah sedikit saja bias jadi nanti anak akan mengalami trauma atau malah melunjak. Mengasuh anak memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan apalagi bagi orangtua baru. Oleh karena itu orangtua baru membutuhkan informasi seputar mengasuh anak. Orang tua bias mendapatkannya dengan membaca bacaan tentang parenting, membaca informasi di internet, mendapatkan informasi dari orang yang berpengalaman mengasuh anak, atau ikut kelas parenting. Informasi yang didapatkan oleh orangtua tentang parenting dapat mengubah pandangan orangtua tentang bagaimana pola mengasuh anak yang baik, cara berkomunikasi yang efektif, cara mengajari anak untuk mengatasi permasalahan, serta bagaimana menghadapi perubahan  dan perkembangan yang terjadi pada emosi anak Apa yang orangtua ketahui tentang cara mengasuh anak bias jadi tidak sesuai dengan si anak. Misalnya orang tua selalu tegas dan sering memarahi anak apabila mereka membuat kesalahan dengan tujuan membuat efek jera pada si anak. Padahal tidak semua anak itu sama, ada yang penurut dan ada yang tidak penurut, ada yang pendiam dan ada yang pemarah, ada yang pendiam dan ada yang aktif. Anak yang pemarah akan cenderung bertambah menjadi pemarah apabila orang tuanya sering memarahi. Oleh karena itu parenting anak sangat perlu dipelajari oleh orangtua agar dapat mengetahui kepribadian si anak dan bagaimana cara yang tepat untuk menyikapinya.







Daftar Pustaka
American Heritage Dictionary: Information.
Aprinda Puji. 2019. Pentingkah Orang Tua Ikut Kelas Parenting? https://hellosehat.com/ parenting/tips-parenting/ortu-ikut-kelas-parenting/
Ati, Sri, dll. Pengantar Konsep Informasi, Data, dan Pengetahuan. http://repository.ut.ac.id/ 4042/1/ASIP4204-M1.pdf
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Wikipedia: Pengerian Informasi. https://id.wikipedia.org/wiki/Informasi