Selasa, 03 September 2019

Mata Kuliah Informasi dalam Konteks Sosial (Informasi di Lingkungan Keluarga: Ibu Hamil dan Parenting Anak)



Manusia dalam kehidupan sehari-hari tentu mengenal yang disebut dengan informasi. Informasi adalah suatu pesan yang disampaikan baik secara lisan, tulian, atau dengan ekspresi yang dapat ditafsirkan isi pesannya. Pengertian informasi menurut American Heritage Dictionary adalah pengetahuan atau fakta yang dipelajari, terutama tentang subjek atau peristiwa tertentu. Menurut pengertian tersebut informasi dikatakan pengetahuan karena keduanya memiliki hubungan dimana apabila informasi ditransferkan atau dikomunikasikan maka akan berubah menjadi pengetahuan.

Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dikatakan bahwa informasi merupakaan keterangan, pernyataan, gagasan, serta tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta, maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi serta komunikasi secara elektronik ataupun non elektronik. Informasi memiliki berbagai kemasan atau format karena adanya perkembangan teknologi informasi. Saat ini informasi tidak hanya dapat ditemui pada media cetak tetapi juga pada media elektronik.

Informasi dibutuhkan oleh seseorang karena mereka merasa ingin tahu tentang suatu hal sehingga mereka berusaha mencari informasi untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap orang tentunya memiliki minat atau keinginan yang berbeda-beda karena setiap orang memiliki kegiatan yang berbeda-beda. Menurut Soetaminah (1991) jenis informasi untuk kegiatan manusia meliputi:

1)      Informasi untuk kegiatan politik
Informasi ini digunakan oleh para politikus atau pengamat politik. Misalnya informasi tentang adanya
2)      Informasi untuk kegiatan pemerintahan
Informasi ini digunakan oleh para pejabat pemerintah untuk menyusun kebijakan pemerintah, membuat keputusan, dan menyusun rencana. Misalnya informasi berupa peraturan pemerintah tentang kearsipan yang kemudian digunakan oleh Lembaga pemerintah untuk pedoman pembuatan SOP di bidang kearsipan.
3)      Informasi untuk kegiatan sosial
Informasi ini biasanya digunakan oleh pemerintah untuk menyusun kebijakan dan atau program kerja yang berhubungan dengan kehidupan social seperti kesehatan dan pendidikan. Biasanya hal ini disertai dengan melakukan kerjasama dengan departemen yang membawahi bidangnya baik kesehatan maupun pendidikan.
4)      Informasi untuk dunia usaha
Informasi dalam dunia usaha biasanya berkaitan dengan penanaman modal dan pinjaman bank, investasi, kegiatan produksi dan distribusi, kiat-kiat membangun usaha, dan lain-lain.
5)      Informasi untuk kegiatan militer
Informasi ini berkaitan dengan kemiliteran seperti system administrasi militer, perencanaan strategis, pertahanan dan keamanan, pembinaan pasukan, system persenjataan, dan sebagainya.
6)      Informasi untuk penelitian
Peneliti memerlukan informasi untuk mendukung penelitian yang dilakukannya. Informasi tersebut bermanfaat untuk menambah pengetahuan peneliti agar lebih memahami apa yang diteliti serta untuk menghindari adanya duplikasi penelitian. Peneliti harus mengetahui dan memahami dengan benar darimana informasi yang mereka peroleh untuk menghindari informasi yang dianggap tidak berbobot.
7)      Informasi untuk pengajar
Seorang guru atau dosen memerlukan informasi untuk menambah pengetahuan mereka dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Guru atau dosen dapat memperluas khazanah pengetahuannya dengan sering mencari informasi yang sesuai dengan apa yang mereka ajarkan seperti informasi dari buku, majalah, laporan penelitian, jurnal ilmiah, televisi, maupun dari sumber elektronik.
8)      Informasi untuk tenaga lapangan
Tenaga lapangan biasanya bekerja di lapangan dan bertujuan untuk memberikan informasi atau penyuluhan kepada masyarakat terkait bidang tertentu seperti pertanian, perikanan, maupun kesehatan. Tenaga lapangan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat perlu memahami siapa yang akan menerima informasi yang akan mereka sampaikan. Misalnya apabila masyarakat kesulitan memahami informasi yang terlalu teoretis dan terlalu Panjang, maka tenaga lapangan perlu menyederhanakan bahasan mereka agar mudah dipahami oleh penerima informasi.
9)      Informasi untuk individu
Setiap individu memiliki kebutuhan informasi yang berbeda tergantung rentang usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, minat dan bakat, statusnya, serta lingkungan sosialnya. Misalnya seorang ibu yang sedang hamil, makai ia memerlukan informasi tentang kesehatan dan tentang kehamilan seperti cara menjaga pola makan dan kebugaran tubuh. Kemudian seorang pedagang yang menjual kebutuhan sehari-hari makai a membutuhkan informasi tentang harga bahan-bahan pokok yang sedang naik, took atau sales yang menjual barang dengan harga murah dengan kualitas yang baik, serta informasi tentang bagaimana mengelola uang modal agar dapat digunakan untuk membeli dan memperbanyak stok barang yang dijual.
10)  Informasi untuk pelajar dan mahasiswa
Pelajar dan mahasiswa membutuhkan informasi untuk mengembangkan pengetahuannya agar mereka dapat berkembang pola pikirnya dengan memiliki wawasan yang luas. Pelajar dan mahasiswa seringkali memanfaatkan sumber informasi seperti buku teks, majalah, koran, kamus, ensiklopedia, dan sumber elektronik untuk memperoleh pengetahuan.

Informasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)      Benar atau salah, informasi berhubungan dengan kenyataan yang bias benar dan bias salah.
2)      Baru, informasi harus benar-benar baru atau belum pernah diketahui oleh penerima agar lebih informatif.
3)      Tambahan, informasi dapat memberikan pembaharuan atau penambahan pengetahuan bagi para penggunanya.
4)      Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang memiliki kesalahan.
5)      Penegas, informasi digunakan untuk mempertegas atau memperkuat informasi yang sudah ada sehingga semakin meningkatkan keyakinan dari informasi yang telah ada tersebut.

Menurut Agus Mulyanto 2009 informasi dapat dinilai kualitasnya berdasarkan tiga hal yaitu:
1)      Akurat
Informasi harus benar dan tidak menyesatkan. Pada saat proses tranfer informasi kemungkinan adanya gangguan yang terjadi sehingga dapat mengubah atau merusak isi informasi tersebut.
2)      Tepat pada waktunya
Informasi tersebut harus up to date atau tepat waktu pada saat dibutuhkan oleh pengguna untuk mengambil suatu keputusan.
3)      Relevan
Informasi tersebut memiliki manfaat untuk pemakainya. Setiap orang memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda oleh karena itu relevansi informasi dapat dinilai dari kepuasan penggunanya yang membutuhkan informasi tersebut.
Informasi dalam konteks sosial merupakan kebutuhan informasi dalam lingkup sosial. Lingkungan keluarga, masyarakat, dan lingkungan pekerjaan termasuk ke dalam lingkup sosial. Penulis akan membahas tentang kebutuhan informasi di lingkungan keluarga. Misalnya pada ibu hamil dimana mereka perlu mengetahui informasi penting seputar kehamilan seperti nutrisi bagi ibu hamil dan pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil. Informasi tersebut bisa ditemukan pada buku-buku yang membahas tentang kehamilan, blog kesehatan, atau informasi lainnya yang ada di internet. Kemudian saat mengunjungi dokter kehamilan, ibu hamil dapat berdiskusi apakah informasi yang mereka dapatkan tersebut benar-benar valid dan mendengarkan informasi dari dokter. Hal tersebut sesuai dengan ciri-ciri informasi dimana ibu hamil yang mencari informasi bertujun untuk mengetahui informasi yang baru sebagai tambahan pengetahuan mereka. Kemudian mereka juga perlu melakukan validasi kepada dokter kehamilan untuk mengoreksi atau mempertegas informasi yang telah mereka dapatkan.
            Selanjutnya adalah tentang parenting anak. Apakah parenting itu perlu dipelajari oleh orang tua? Penulis beranggapan bahwa kalua hanya untuk membesarkan anak itu bias dikatakan mudah karena hanya tinggal memberinya makan. Hal yang sulit dilakukan adalah mendidik anak. Salah sedikit saja bias jadi nanti anak akan mengalami trauma atau malah melunjak. Mengasuh anak memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan apalagi bagi orangtua baru. Oleh karena itu orangtua baru membutuhkan informasi seputar mengasuh anak. Orang tua bias mendapatkannya dengan membaca bacaan tentang parenting, membaca informasi di internet, mendapatkan informasi dari orang yang berpengalaman mengasuh anak, atau ikut kelas parenting. Informasi yang didapatkan oleh orangtua tentang parenting dapat mengubah pandangan orangtua tentang bagaimana pola mengasuh anak yang baik, cara berkomunikasi yang efektif, cara mengajari anak untuk mengatasi permasalahan, serta bagaimana menghadapi perubahan  dan perkembangan yang terjadi pada emosi anak Apa yang orangtua ketahui tentang cara mengasuh anak bias jadi tidak sesuai dengan si anak. Misalnya orang tua selalu tegas dan sering memarahi anak apabila mereka membuat kesalahan dengan tujuan membuat efek jera pada si anak. Padahal tidak semua anak itu sama, ada yang penurut dan ada yang tidak penurut, ada yang pendiam dan ada yang pemarah, ada yang pendiam dan ada yang aktif. Anak yang pemarah akan cenderung bertambah menjadi pemarah apabila orang tuanya sering memarahi. Oleh karena itu parenting anak sangat perlu dipelajari oleh orangtua agar dapat mengetahui kepribadian si anak dan bagaimana cara yang tepat untuk menyikapinya.







Daftar Pustaka
American Heritage Dictionary: Information.
Aprinda Puji. 2019. Pentingkah Orang Tua Ikut Kelas Parenting? https://hellosehat.com/ parenting/tips-parenting/ortu-ikut-kelas-parenting/
Ati, Sri, dll. Pengantar Konsep Informasi, Data, dan Pengetahuan. http://repository.ut.ac.id/ 4042/1/ASIP4204-M1.pdf
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Wikipedia: Pengerian Informasi. https://id.wikipedia.org/wiki/Informasi

Minggu, 11 Juni 2017

Pergeseran Pemikiran OPA, NPM, dan NPS






 
Denhardt dan Denhardt dalam karyanya The New Public Service : Serving, Not Steering (2003) menyatakan bahwa dalam perjalanan administrasi publik sebagai disiplin ilmu dan seni (pengalaman pelaksanaan lapangannya) sedang bergelut dengan tiga pendekatan besar (mainstream), yaitu : Old Public Administration (OPA), The New Public Management (NPM), dan New Public Service (NPS).

Old Public Administration (OPA) atau Administrasi Publik Lama dikemukakan oleh Wodrow Wilson seorang Presiden Amerika. Wilson memberikan saran untuk memisahkan antara urusan Politik dan urusan Administrasi dengan cara memisahkan antara legislatif dan eksekutif. Lembaga legislatif bertugas merumuskan kebijakan dan lembaga eksekutif yang bertugas mengimplementasikan kebijakan tersebut. Kalau hanya menjadi pelayan public, maka jangan mengikutcampurkan kepentingan politik. Apabila Politik tidak dipisahkan dengan Administrasi maka akan menimbulkan Nepotisme dan Spoil system (menduduki jabatan bukan karena keahlian) yang dilakukan oleh para pelaku administrasi. Pelaku admnistrasi publik haruslah memberikan pelayanan kepada publik dengan efisiensi, efektifitas, dan ekonomis sebagai ukuran pelayanan. Supaya efisiensi, efektifitas, dan ekonomis dapat terwujud maka pemilihan pegawai haruslah didasarkan pada kecakapannya. Adapun mainstream dari ide inti dari The Old Public Administration yang dikemukakan oleh Herbert Simon antara lain:

1.   Pemerintah memberikan perhatian langsung dalam pelayanan yang dilakukan oleh instansi pemerintah yang berwenang.
2.   Kebijakan publik dan administrasi saling berkaitan dengan merancang serta melaksanakan kebijakan untuk tujuan politik.
3.   Administrasi publik hanya berperan kecil dalam pembuatan kebijakan dibandingkan dalam pengimplementasian kebijakan publik.
4.   Para administrator berupaya memberikan pelayanan yang bertanggung jawab.
5.   Para administrator bertanggung jawab kepada pemimpin politik yang dipilih secara demokratis.
6.   Program kegiatan diadministrasikan dengan baik dan dikontrol oleh para pejabat publik yang memiliki hierarki dalam organisasi.
7.   Nilai utama dari administrasi publik adalah efiiensi dan rasionalitas.
8.   Administrasi publik dilakukan secara efisien dan tertutup.
9.   Peran administrasi publik dirumuskan secara luas seperti POSDCRB.

OPA mendapatkan kritikan diantaranya adalah karena model administrasi yang bersifat top down yaitu aturan, perintah, keputusan yang telah dibuat oleh lembaga legislatif harus dilakukan oleh lembaga eksekutif tanpa memandang pada masyarakat (pihak yang menjadi implementator kebijakan). Administrasi publik tersebut tidak demokratis karena sifatnya tertutup dan tidak memberikan keterlibatan/partisipasi dari masyarakat. Masyarakat hanya menjalankan kebijakan tanpa tahu proses pembuatan kebijakan dan mengapa kebijakan tersebut harus dilaksanakan. Kebijakan-kebijakan yang ada semua bersifat terpusat, contohnya seperti bantuan-bantuan untuk sekolah. Kalau sekolah tersebut sebenarnya membutuhkan buku-buku pembelajaran, namun bantuan dari pemerintah/pusat malah memberikan kursi yang baru. Hal tersebut justru membuat kebijakan tersebut tidak efektif karena tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah. Sifatnya pemerintah masih sangat kaku dan dirasa hanya menguntungkan pemerintah dan tidak memberikan kesejahteraan pada masyarakat. Efisiensi, efektifitas, dan ekonomis bersifat sentralistik yang diarahkan oleh pemerintah. Padahal apabila suatu organisasi ingin memiliki daya saing, maka organisasi tersebut harus kreatif dan inovatif sedangkan kekreatifan dan keinovatifan tersebut tidak bisa diarahkan dari atas, namun muncul dari bawah karena penggeraknya dari bawah. Suatu negara yang semua kebijakannya berasal dari pusat akan sulit untuk maju karena tidak berdaya saing. Lalu munculah system baru yaitu NPM yang lebih mengarah pada daya saing.

New Public Management (NPM) diperkenalkan pertam kali oleh Cristopher Hood dalam artikelnya All Public Management for All Season di tahun 1989. NPM muncul karena adanya krisis ekonomi dan keuangan yang dialami negara akibat dari masyarakat yang tidak berdaya saing, pengaruh ide neoliberal, perkembangan dlam teknologi informasi, serta pertumbuhan dan peranan konsultan manajemen. Paham neolib berdampak kekalahan pada pihak yang tidak berdaya saing. Inti NPM adalah mengadopsi dan mengadaptasi kelebihan dari teori manajemen swasta untuk diterapkan pada sektor pelayanan publik dan administrasinya. Hal ini muncul karena kritik terhadap birokrasi yaitu pemerintah dinilai kaku untuk bisa berinovasi seperti sektor swasta. Apabila organisasi publik ingin memiliki daya saing maka syaratnya harus mengadopsi dan mengadaptasi perilaku bisnis. Dengan berdaya saing maka organisasi publik harus lebih terbuka, menduduki jabatan bukan dengan spoil system melainkan dengan merit system. Pemerintahan yang kaku dan sentralistik yang dianut OPA harus diganti dengan pemerintahan yang berjiwa wirausaha (mewirausahakan birokrasi). NPM berorientasi pada perubahan dalam gaya manajemen. NPM menerapkan pengalaman dang pengetahuan yang ada dalam dunia bisnis untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas kinerja pelayanan publik pada birokrasi modern. Untuk bisa efisien maka yang dirubah adalah struktur dan proses organisasinya dengan cara perampingan pada sektor publik. Di Indonesia terjadi pada masa Gusdur yaitu merampingkan jajaran kementrian karena terlalu banyak menteri malah membuat tidak efisien. Apabila terlalu banyak menteri maka birokrasi akkan semakin besar dan berdampak pada anggaran. Kalau anggaran pembangunan lebih kecil daripada anggaran rutin berarti birokrasinya tidak efisien. Adanya privatisas, desentralisasi, dan swastanisasi juga merupaka perubahan struktur karena NPM. 

NPM merupakan genealogis dari ideologi neoliberalisme karena menganjurkan pelepasan fungsi-fungsi pemerintah kepada sektor swasta. Inti dari ajaran NPM dapat diuraikan sebagai berikut:
1.     Pemerintah diajak untuk meninggalkan paradigma administrasi tradisional dan menggantikannya dengan perhatian terhadap kinerja atau hasil kerja.
2.     Pemerintah sebaiknya melepaskan diri dari birokrasi klasik dan membuat situasi dan kondisi organisasi, pegawai dan para pekerja lebih fleksibel.
3.     Menetapkan tujuan dan target organisasi dan personel lebih jelas sehingga memungkinkan pengukuran  hasil melalui indikator yang jelas.
4.     Staf senior lebih berkomitmen secara politis dengan pemerintah sehari-hari daripada netral.
5.     Fungsi pemerintah adalah memperhatikan pasar, kontrak kerja keluar, yang berarti pemberian pelayanan tidak selamanya melalui birokrasi, melainkan bisa diberikan oleh sektor swasta.
6.     Fungsi pemerintah dikurangi melalui privatisasi.

Dalam NPM yang menjadi penggerak roda pemerintahan adalah sector swasta/pelaku bisnis yang merupakan pemilik modal. Dampaknya adalah terjadinya kesenjangan karena disini pelaku bisnis adalah yang mempunyai modal (uang) sehingga dalam pemberian pelayanan, orang yang punya uanglah yang mendapatkan pelayanan baik. Contohnya seperti kelas-kelas dalam pesawat terbang, bus, maupun kereta api yang dibedakan dalam kelas ekonomi, eksekutif, dan bisnis. Bagi yang mempunyai uang pasti akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik. Hal tersebut terjadi karena NPM memang berasumsi pada daya saing supaya masyarakat pempunyai daya saing dengan cara berusaha untuk mendapatkan hal yang terbaik. Pemerintah mendirikan pasar-pasar modern seperti Giant, Hypermart, Alfamart, Indomart supaya pasar-pasar tradisional dapat meniru sehingga memiliki daya saing. Akan tetapi asumsi tersebut salah dikarenakan hanya akan membuat pasar modern semakin maju dan pasar stradisional semakin hilang. Karena pemikiran-pemikiran yang modern, masyrarakat lebih suka ke tempat yang modern karena gengsi. NPM dirasa belum memberikan kesejahteraan dan justru malah membuat ketidakadilan dalam pemberian kepada masyarakat. Masyarakat seharusnya mendapatkan pelayanan yang sama sebagai warga negara. Lalu muncul New Public Service (NPM) yang dianggap sebagai usaha kritikan terhadap paradigma Old Public Administration (OPA) dan New Public Management (NPM).

New Public Service (NPS) merupakan konsep yang dimunculkan melalui tulisan Janet V.Dernhart dan Robert B.Dernhart berjudul “The New Public Service : Serving, not Steering  terbit tahun 2003. Keduanya menyarankan untuk meninggalkan prinsip administrasi klasik dan Reinventing Government atau New Public Management, dan beralih ke prinsip New Public Service. NPM lebih mengarah pada nilai-nilai demokrasi, kewarganegaraan, dan pelayanan kepentingan publik. Pradigma NPS berorientasi kepada kualitas pelayanan kepada publik, bukan seperti NPM yang orientasinya kepada kepuasan pelanggan. Denhardt dan Denhardt (2003), The New Public Service memuat ide pokok sebagai berikut:
1.   Serve Citizen, Not Costomers: Memberikan pelayanan untuk masyarakat sebagai warga negara, bukan sebagai pelanggan. NPS melihat publik sebagai warga negara yang mempunyai hak dan kewajiban sama. Bukan hanya melihat publik sebagai pelanggan yang mampu membeli dan membayar produk barang atau jasa.
2.   Seek the Public Interset: Negara harus mampu untuk memenuhi kepentingan publik dan tidak melempar tanggung jawab kepada pihak lain.  Negara harus mengutamakan kepentingan publik dengan cara bersikap jujur, adil, lebih manusiawi, dan sebagainya.
3.   Value Citizenship over entrepreuneurship: Mengutamakan warganegara dibandingkan kewirausahaan. Kepentingan publik akan lebih baik apabila dikembangkan oleh pemerintah dan sektor swasta. Swasta akan dinilai baik apabila mau memberikan bantuan maupun sumbangan bagi masyarakat daripada hanya bertindak dan menganggap kekayaan itu milik mereka sendiri.
4.   Think Strategically, Act Democracally: Berpikir strategis dan bertindak demokrasi. Jadi masyarakat dapat menyuarakan keinginannya sehingga warga negara merasa ikut terlibat dalam proses pemerintahan, bukan hanya menuntut pemerintah untuk memuaskan kepentingannya seperti dalam NPM maupun hanya taat pada apa yang menjadi aturan pemerintah seperti dalam OPA.
5.   Recognized that Accountability Is Not Simple: Pelayan publik haruslah mengikuti peraturan, peraturan, nilai-nilai dalam masyarakat, dalam memberika pelayanan kepada masyarakat karena pertanggungjawaban bukanlah hal yang mudah.
6.   Serve Rather tha steer: Lebih mengarah pada pelayanan daripada pengarahan karena fungsi pemerintah adalah melayani masyrarakat, bukan mengarahkan masyrarakat.
7.   Value People,  not Just Productivity: Menghargai masyarakat tidak hanya sekedar produktivitasnya namun kepentingan masyarakat haruslah menjadi prioritas.

Apabila NPS dapat diterapkan dengan baik, maka berbagai permasalahan yang ada dalam masyarakat serta dalam lembaga pemeritahan akan mampu terjawab. Pradigma baru administrasi publik ini menyebabkan pola hubungan negara dengan masyarakat leboh ditekankan pada kepentingan masyarakat. Disini negara harus memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan lebih baik dan lebih demokratis. Semua pegawai pemerintah maupun aparat harus menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat.

Pada NPM lebih ditekankan pada kepentingan individu sedangkan pada NPS lebih ditekankan pada kepentingan bersama. NPM melihat masyarakat sebagai konsumen sehingga yang ada adalah melihat kepuasan masih-masing pelanggan terutama yang mampu membayar lebih, sedangkan NPS melihat masyarakat sebagai warga negara sehingga yang ada haruslah memberikan pelayanan publik yang baik bagi semua warga negara yang mempunyai hak dan kewajiban sama. Dalam pencapaian tujuan, NPS meliputi organisasi publik, nonprofit, dan sektor privat dan berasumsi pada pelayanan publik dengan keinginan melayani masyarakat. Pemerintah perlu mengubah pendekatannya kepada masyarakat yang semula dengan cara memberi perintah, mengatur, dan mengarahkan menjadi mau mendengarkan, mau merespon dan mau melayani apa yang menjadi kepentingan, keinginan, kebutuhan dan harapan masyarakat.





Daftar Pusaka
http://agengwahyudi.blogspot.co.id/2015/10/pergeseran-administrasi-publik-dan-new.html
Keban, Yeremias T. 2004. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik: Konsep, Teori dan Isu (Edisi Pertama). Yogyakarta: Gava Media.
Pasolog, Harbani. 2013. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.

















Alvinda Ekawanti
Ilmu Perpustakaan,
Fakultas Ilmu Administrasi,
Universitas Brawijaya
165030700111009

Sering "Ngorok" dan Mengantuk Saat Siang? Waspadai "Sleep Apnea"

Masih seputar kebiasaan tidur nih.
Siapa yang disini suka ngorok kalau tidur??
Dan siapa yang sering ngantuk di siang hari??
Nih ada artikel merarik dari National Geographi Indonesia..

Mendengkur sepanjang malam tak hanya membuat orang di sekitar terbangun, namun juga menandakan ada masalah serius pada kesehatan Anda.



Mendengkur sepanjang malam tak hanya membuat orang di sekitar terbangun, namun juga menandakan ada masalah serius pada kesehatan Anda. Mendengkur berlebih merupakan gejala dari sleep anea—kondisi henti nafas beberapa kali saat tidur.

Sleep apnea merupakan biang keladi keluhan sakit kepala pada pagi setelah bangun tidur, mengantuk di siang hari dan masalah serius lain seperti tekanan darah tinggi, stroke hingga penyakit jantung.

Standar yang biasa digunakan untuk mendiagnosis sleep apnea adalah polysomnogram. Tes ini merekam aktivitas otak, jantung, tingkat oksigen dan dengkuran. Tes ini tidak menyakitkan, tapi pasien harus bermalam di laboratorium khusus untuk menjalani tes tersebut.

Pemantauan sleep apnea di rumah biasanya cukup sulit untuk mengukur akurasinya. Namun, saat ini ada alat baru yang diklaim menjadi jembatan antara kenyamanan pasien dan akurasi hasil.

Peneliti mengembangkan one-ounce, berupa koyo (patch) berperekat yang dapat mengindentifikasi gangguan sleep apnea.

Setelah diuji coba perangkat pada 174 orang yang memiliki gangguan sleep apnea, hasilnya 87 persen gangguan sleep apnea bisa didiagnosis dengan alat ini dan tes tradisional, polysomnogram.

Studi lain juga menunjukkan 38 dari 39 orang yang menggunakan alat ini berhasil mendiagnosis sleep apnea. Alat ini bisa menghitung tekanan dengkuran, penyerapan oksigen darah, denyut nadi, pernafasan, waktu tidur dan posisi tubuh. Alat one-source ini masih menunggu izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).

Selain menggunakan alat, kecurigaan memiliki sleep apnea bisa diketahui dari kebiasaan mendengkur, bangun dengan tenggorokan yang terasa berat atau merasa kelelahan meski sudah tidur cukup. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapat pengobatan.

(Kahfi Dirga Cahya/Kompas.com)


http://nationalgeographic.co.id/berita/2017/06/sering-ngorok-dan-mengantuk-saat-siang-waspadai-sleep-apnea

Bahaya Tidur Terlalu Lama di Akhir Pekan Bagi Kesehatan Jantung

Hai-Haiii..
Sebentar lagi mau liburan nih.. Yeyyy!
Liburan ini mau ngapain aja? Tidur seharian??
Eitss.. Jangaannn! Itu berbahaya lhoo.

Nih penjelasannya, ada artikel dari National Geographi Indonesia..


Anda biasa bangun lebih siang di akhir pekan karena ingin "balas dendam" waktu tidur yang kurang? Bila iya, Anda perlu berpikir dua kali untuk tidur lebih lama.


Kebiasaan tidur berlama-lama saat akhir pekan bisa menyebabkan social jet lag, kondisi yang berdampak pada menurunnya kesehatan, mood, dan stamina yang buruk.


Anda biasa bangun lebih siang di akhir pekan karena ingin "balas dendam" waktu tidur yang kurang akibat lembur? Bila iya, Anda perlu berpikir dua kali untuk tidur lebih lama di akhir pekan.

Berdasarkan studi terbaru dari Online Suplement of The Journal Sleep, kebiasaan tidur berlama-lama saat akhir pekan bisa menyebabkan social jet lag, kondisi yang berdampak pada menurunnya kesehatan, mood, dan stamina yang buruk.

Peneliti menemukan setiap jam tidur di luar rutinitas tidurdapat meningkatkan risiko penyakit jantung sampai 11 persen.

Peneliti dari Universitas Arizona, Sierra B. Forbush, mengatakan bahwa tidur yang teratur memiliki peran signifikan pada kesehatan.

“Jadwal tidur yang teratur mungkin bisa menjadi salah satu pencegahan penyakit jantung yang efektif, relatif sederhana dan murah,” kata Forbush.

Studi yang dilakukan Forbush itu mengambil sampel 984 orang dewasa yang diwawancara seputar rutinitas tidur, diet dan lingkungan sekitar.

Penelitian lain dari The Nurses Health Study juga menunjukkan soal efek buruk kelamaan tidur.
Namun, masalah ini lebih banyak terjadi pada wanita. Mereka yang tidur 9-11 jam setiap malam lebih mungkin mengalami penyakit jantung koroner 38 persen lebih tinggi dibanding dengan yang tidur 8 jam.


(Kahfi Dirga Cahya/Kompas.com)
.
.
.
.
http://nationalgeographic.co.id/berita/2017/06/bahaya-tidur-terlalu-lama-di-akhir-pekan-bagi-kesehatan-jantung 

Senin, 05 Juni 2017

Cara Membuat Bootable USB dan Instal Kuliax Linux

Peralatan yang dibutuhkan:

1. Rufus (Download Disini)



2. Kuliax Linux (Download Disini)

Pilih Menu "Get Kuliax"


Silahkan Pilih Link Download

3. USB/Flashdisk (Saya Menggunakan Flashdisk Berkapasitas 8GB)

Langkah-Langkah


Pertama-tama, Download terlebih dahulu aplikasi Rufus dan Kuliax Linux.
Selanjutnya, masukkan Flashdisk ke Port USB. Lalu jalankan Rufus




Kemudian, pilih gambar CD (Click to select an Image...)


Selanjutnya pilih Kuliax yang sudah terdownload tadi.


Selanjutnya klik "Start" (Start the formatting...)


Lalu pilih "Yes"


Selanjutnya klik "OK"


Tunggu proses (Creating file system...)



Apabila sudah selesai, tinggal close "Rufus"

Selanjutnya, matikan komputer dan masuk ke menu BIOS
Pilih "BIOS Setup"


Kemudian arahkan pada "BOOT" (dengan tombol select menu/select item)



Selanutnya letakkan USB HDD menjadi di paling atas menggunakan fn+f5/f6


Kemudian, arahkan pada exit
Pilih "Exit Saving Changes" 


 Pilih "Yes"


Selanjutnya, enter pada pilihan "Start Live"


Selanjutnya tunggu proses instalasi


Berikut ini adalah hasilnya..


Berhubung Laptop saya Core i3 windows 10 dan tidak support Kuliax Linux, maka saya menggunakan Laptop rekan saya Windows 7.