Sabtu, 29 April 2017

Cara Masuk BIOS

Cara Masuk BIOS Laptop Asus

Dalam kondisi mati, tekan tombol Power laptop, segera setelah itu itu secepatnya tekan berulang-ulang tombol F2 sampai laptop menampilkan menu BIOS. “Tekan berulang-ulang” maksudnya adalah tekan-lepas-tekan-lepas-dan seterusnya dengan cepat tombol F2 pada keyboard. Jika metode itu tidak berhasil, kemungkinan Anda kurang cepat ketika menekan tombol F2 setelah memencet tombol Power, jadi silahkan ulangi lagi langkah di atas. Atau Anda bisa mencoba alternatif lain : Tekan dan tahan F2 baru kemudian pencet tombol Power laptop. Laptop Asus yang masih kosong atau DOS biasanya setelah Anda menekan F2 akan lansung tampil menu BIOS-nya.

Cara Masuk BIOS Laptop Lenovo

Dalam kondisi mati, pencet tombol Power lalu secepatnya tekan dan tahan tombol fn kemudian tekan berulang-ulang F2 pada keyboard. Atau bisa mencoba Tekan dan tahan dua tombol fn + F2 pada keyboard baru kemudian pencet tombol Power sampai menu BIOS muncul.

Cara Masuk BIOS Laptop Acer 

Pencet tombol Power laptop Acer Anda, lalu secepatnya tekan tombol F2 berulang-ulang ATAU tekan dan tahan tombol F2 pada keyboard baru kemudian pencet tombol Power. Jangan lepaskan tombol F2 sampai menu BIOS muncul di Layar.

Cara Masuk BIOS Laptop HP

Tekat tombol Power lalu secepatnya tekan tombol F10 berulang-ulang sampai menu BIOS muncul ATAU tekan dan tahan tombol F10 baru kemudian pencet tombol Power. Untuk booting melalui USB atau DVD/CD ROM, tekan tombol F9 setelah memencet tombol Power. Alternatif lainnya pencet tombol ESC berulang-ulang segera setelah Anda memencet tombol Power, setelah itu baru tekan F10 untuk masuk BIOS atau F9 untuk booting melalui USB.

Cara Masuk BIOS Laptop Toshiba dan Dell

Dalam kondisi mati, tekan tombol Power laptop lalu secepatnya pencet berulang-ulang tombol F2 sampai menu BIOS muncul di layar ATAU tekan dan tahan tombol F2 baru kemudian pencet tombol Power. Tetap tekan dan tahan F2 sampai di layar laptop menampilkan menu BIOS.

Cara Akses BIOS

Untuk mengakses BIOS dapat kita lakukan dengan menekan tombol tertentu (biasanya tombol Delete atau F2) pada Keyboard pada saat pertama kali komputer dinyalakan. Akan terdapat tulisan misalnya "Pres F2 to enter setup", maka langsung saja tekan tombol F2 berulang-ulang.
  1. Cara seting atau konfigurasi BIOS ini berbeda-beda tergantung dari vendor pembuatnya, disini saya akan menampilkan menu-menu pada BIOS yang umum kita temui yaitu Phoenix Award BIOS. Menu utama pada BIOS ini adalah :Standard CMOS Features, untuk seting tanggal dan melihat hardisk yang terdeteksi, dll.
  2. Advanced BIOS Features, pengaturan boot device priority (pilihan device untuk pertama booting) dapat diset disini.
  3. Advanced Chipset Features
  4. Integrated Peripherals
  5. Power Management Setup, pembagian tegangan untuk masing-masing periferal dimana ini sering digunakan untuk overclocking
  6. PnP/PCI Configuration, mengkonfigurasi clock/kecepatan dari setiap perangakat yang terpasang pada port PCI/PnP,misal vga pci ,lancard pci, wirelles port pci, HDMI,dll
  7. PC Health Status, kita bisa cek temperatur dan tegangan dari Power Suplly disini.
  8. Load Fail-Safe Defaults (Load Factory Setting), pilih menu ini untuk mengembalikan seluruh setingan ke mode asalnya (default).
  9. Load Optimized Defaults, mengembalikan settingan optimal yang direkomendasikan oleh bawaan pabrik.
  10. Set Supervisor Password, memberi kata sandi agar tidak sembarangan user mampu mengubah-ubah settingan BIOS
  11. Set User Password, 
  12. Save & Exit Setup, menyimpan settingan BIOS lalu keluar.
  13. Exit Without Saving , keluar dari layar bios tanpa menyimpan settingan.

From : Rancak-Bana.com; Kumpulan Materi



Apa Itu BIOS?

BIOS singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut:

  1. Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)
  2. Memuat dan menjalankan sistem operasi
  3. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
  4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
BIOS merupakan suatu software (ditulis dalam bahasa assembly) yang mengatur fungsi dasar dari perangkat keras (hardware) komputer. BIOS tertanam dalam sebuah chip memory (ROM ataupun Flash Memory berbahan Comlpimentari Metal Oxide Semiconductor (CMOS) yang terdapat pada motherboard. Sebuah baterai yang biasa disebut sebagai baterai CMOS berfungsi untuk menjaga agar tanggal dan settingan lainnya yang telah kita set pada BIOS tidak hilang atau kembali ke konfigurasi awal meskipun komputer dimatikan.

Fungsi utama BIOS

Fungsi utama BIOS adalah untuk memberikan instruksi yang dikenal dengan istilah POST (Power On Selft Test) yaitu perintah untuk menginisialisasi dan identifikasi perangkat sistem seperti CPU, RAM, VGA Card, Keyboard dan Mouse, Hardisk drive, Optical (CD/DVD) drive dan hardware lainnya pada saat komputer mulai booting.

Cara Kerja BIOS  

Cara kerja BIOS adalah dimulai dengan proses inisialisasi, dimana dalam proses ini kita bisa melihat jumlah memory yang terinstall, jenis hardisk dan kapasitasnya dan sebagainya. BIOS kemudian akan mencari, menginisialisasi dan menampilkan informasi dari Graphics Card. Kemudian akan mengecek device ROM lain seperti hardisk dan kemudian melakukan pengetesan RAM yaitu memory count up test. Setelah  semua test komponen berhasil dilakukan, BIOS kemudian akan mencari lokasi booting device dan Sistem Operasi.

BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.
Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.
Kata BIOS juga dapat diartikan sebagai "kehidupan" dalam tulisan Yunani (Βίος).

1. Komponen BIOS

Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut:

Contoh dari CMOS Setup (Phoenix BIOS)

  • Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
  • Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat input, prosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).
  • Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.


2. ROM dan NVRAM

BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS karena pada awalnya BIOS disimpan dalam chip memori hanya baca (ROM) dalam motherboard. Mengapa disimpan di dalam ROM, adalah agar BIOS dapat dieksekusi pada waktu komputer dinyalakan, tanpa harus menunggu untuk menyalakan perangkat media penyipanan terlebih dahulu (yang memakan waktu lama). BIOS dalam komputer PC modern disimpan dalam chip ROM yang dapat ditulisi ulang secara elektrik atau Flash ROM. Oleh sebab itu, sekarang sebutan Flash BIOS lebih populer dibandingkan dengan ROM BIOS. Berikut ini adalah beberapa chip ROM yang digunakan sebagai tempat penyimpanan BIOS.

Tipe ROM Cara penulisan Dapat dihapus Jenis BIOS
Mask ROM Photolithography Tidak ROM BIOS
Programmable ROM (PROM) PROM Writer Tidak ROM BIOS
Erasable PROM EPROM/PROM Writer Ya, dengan menggunakan EPROM Rewriter atau menyinarinya dengan sinar ultraviolet tepat pada lubang kuarsa bening. ROM BIOS
Electricly EPROM EEPROM/EPROM/PROM Writer Ya, dengan menggunakan EEPROM Rewriter, atau secara langsung secara elektrik dari papan sirkuit dengan menggunakan perangkat lunak EEPROM Programmer. ROM BIOS
Flash ROM EEPROM Writer atau software yang dapat menulisi Flash ROM Ya, dengan menggunakan EEPROM Writer, atau langsung secara elektrik dari papan sirkuit dengan menggunakan perangkat lunak Flash BIOS Programmer. Flash BIOS

Tampilan yang dikeluarkan oleh BIOS saat NVRAM mengalami kerusakan atau saat baterai litium CR-2032 habis dayanya atau dicabut dari slotnya

Meskipun BIOS disimpan dalam memori hanya baca, konfigurasi BIOS tidak disimpan dalam ROM, (hal ini disebabkan oleh sifat ROM yang statis) melainkan sebuah chip terpisah yang disebut sebagai Real-time clock (RTC), yang berupa sebuah Non-Volatile Random Access Memory (NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagai Complimentary Metal-Oxide Random Access Memory (CMOS RAM), karena menggunakan metode pembuatan CMOS. Karena menggunakan metode pembuatan CMOS, NVRAM membutuhkan daya yang sangat kecil agar dapat bekerja. Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya merupakan sebuah chip yang volatile, sehingga data yang tersimpan di dalamnya dapat terhapus dengan mudah jika daya listrik yang menghidupinya terputus. Oleh karena itu, NVRAM "dihidupi" oleh sebuah baterai (mirip baterai kalkulator atau jam) dengan bahan Litium dengan seri CR-2032. Sebuah baterai Litium CR-2032 dapat menghidupi NVRAM selama tiga hingga lima tahun. Jika daya dalam baterai habis, atau daya yang disuplainya terputus (akibat dicabut dari slotnya), maka semua konfigurasi akan dikembalikan ke kondisi standar, sesuai ketika BIOS tersebut diprogram oleh pabrikan. BIOS umumnya memberikan laporan CMOS Checksum Error atau NVRAM Checksum Error.

Komponen BIOS

Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut: Contoh dari CMOS Setup (Phoenix BIOS)

   * Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya
     listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang
     cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
   * Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat input, prosesor, dan beberapa perangkat
     lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).
   * Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.

 

3. ROM dan NVRAM

BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS karena pada awalnya BIOS disimpan dalam chip memori hanya baca (ROM) dalam motherboard. Mengapa disimpan di dalam ROM, adalah agar BIOS dapat dieksekusi pada waktu komputer dinyalakan, tanpa harus menunggu untuk menyalakan perangkat media penyipanan terlebih dahulu (yang memakan waktu lama). BIOS dalam komputer PC modern disimpan dalam chip ROM yang dapat ditulisi ulang secara elektrik atau Flash ROM. Karena itulah, sekarang sebutan Flash BIOS lebih populer dibandingkan dengan ROM BIOS. Berikut ini adalah beberapa chip ROM yang digunakan sebagai tempat penyimpanan BIOS. Tipe ROM Cara penulisan Dapat dihapus Jenis BIOS Mask ROM Photolithography Tidak ROM BIOS Programmable ROM (PROM) PROM Writer Tidak ROM BIOS Erasable PROM EPROM/PROM Writer Ya, dengan menggunakan EPROM Rewriter atau menyinarinya dengan sinar ultraviolet tepat pada lubang kuarsa bening. ROM BIOS Electricly EPROM EEPROM/EPROM/PROM Writer Ya, dengan menggunakan EEPROM Rewriter, atau secara langsung secara elektrik dari papan sirkuit dengan menggunakan perangkat lunak EEPROM Programmer. ROM BIOS Flash ROM EEPROM Writer atau software yang dapat menulisi Flash ROM Ya, dengan menggunakan EEPROM Writer, atau langsung secara elektrik dari papan sirkuit dengan menggunakan perangkat lunak Flash BIOS Programmer. Flash BIOS Tampilan yang dikeluarkan oleh BIOS saat NVRAM mengalami kerusakan atau saat baterai litium CR-2032 habis dayanya atau dicabut dari slotnya

Meskipun BIOS disimpan dalam memori hanya baca, konfigurasi BIOS tidak disimpan dalam ROM, (hal ini disebabkan oleh sifat ROM yang statis) melainkan sebuah chip terpisah yang disebut sebagai Real-time clock (RTC), yang berupa sebuah Non-Volatile Random Access Memory (NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagai Complimentary Metal-Oxide Random Access Memory (CMOS RAM), karena menggunakan metode pembuatan CMOS. Karena menggunakan metode pembuatan CMOS, NVRAM membutuhkan daya yang sangat kecil agar dapat bekerja. Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya merupakan sebuah chip yang volatile, sehingga data yang tersimpan di dalamnya dapat terhapus dengan mudah jika daya listrik yang menghidupinya terputus. Oleh karena itu, NVRAM "dihidupi" oleh sebuah baterai (mirip baterai kalkulator atau jam) dengan bahan Litium dengan seri CR-2032. Sebuah baterai Litium CR-2032 dapat menghidupi NVRAM selama tiga hingga lima tahun. Jika daya dalam baterai habis, atau daya yang disuplainya terputus (akibat dicabut dari slotnya), maka semua konfigurasi akan dikembalikan ke kondisi standar, sesuai ketika BIOS tersebut diprogram oleh pabrikan. BIOS umumnya memberikan laporan CMOS Checksum Error atau NVRAM Checksum Error.


 

4. Update BIOS

BIOS kadang-kadang juga disebut sebagai firmware karena merupakan sebuah perangkat lunak yang disimpan dalam media penyimpanan yang bersifat hanya-baca. Hal ini benar adanya, karena memang sebelum tahun 1995, BIOS selalu disimpan dalam media penyimpanan yang tidak dapat diubah. Seiring dengan semakin kompleksnya sebuah sistem komputer , maka BIOS pun kemudian disimpan dalam EEPROM atau Flash memory yang dapat diubah oleh pengguna, sehingga dapat di-upgrade (untuk mendukung prosesor yang baru muncul, adanya bug yang mengganggu kinerja atau alasan lainnya). Meskipun demikian, proses update BIOS yang tidak benar (akibat dieksekusi secara tidak benar atau ada hal yang mengganggu saat proses upgrade dilaksanakan) dapat mengakibatkan motherboard mati mendadak, sehingga komputer pun tidak dapat digunakan karena perangkat yang mampu melakukan proses booting (BIOS) sudah tidak ada atau mengalami kerusakan.
Oleh karena itu, untuk menghindari kerusakan (korupsi) terhadap BIOS, beberapa motherboard memiliki BIOS cadangan . Selain itu, kebanyakan BIOS juga memiliki sebuah region dalam EEPROM/Flash memory yang tidak dapat di-upgrade, yang disebut sebagai "Boot Block". Boot block selalu dieksekusi pertama kali pada saat komputer dinyalakan. Kode ini dapat melakukan verifikasi terhadap BIOS, bahwa kode BIOS keseluruhan masih berada dalam keadaan baik-baik saja (dengan menggunakan metode pengecekan kesalahan seperti checksum, CRC, hash dan lainnya) sebelum mengeksekusi BIOS. Jika boot block mendeteksi bahwa BIOS ternyata rusak, maka boot block akan meminta pengguna untuk melakukan pemrograman BIOS kembali dengan menggunakan floppy disk yang berisi program flash memory programmer dan image BIOS yang sama atau lebih baik. Pembuat motherboard sering merilis update BIOS untuk menambah kemampuan produk mereka atau menghilangkan beberapa bug yang mengganggu.


5. Masa Depan BIOS

BIOS telah lama digunakan dalam industri PC, yakni semenjak IBM PC dirilis pada tanggal 21 Agustus 1981. Karena BIOS masih berjalan pada modus real (real-mode) yang lambat, maka para desainer PC bersepakat untuk mengganti BIOS dengan yang lebih baik dari BIOS yaitu EFI (Extensible Firmware Interface) yang diturunkan dari arsitektur IA-64 (Itanium).

KESIMPULAN :

BIOS (Basic Input Output System) merupakan hal yang sangat vital yang dapat membantu kita saat hendak melakukan troubleshooting pada kerusakan komputer. Seperti misalnya :
a.    Kasus komputer mati total ternyata bisa diatasi dengan cara mereset BIOS komputer,
b.    saat hendak melakukan istallasi windows pengaturan first boot harus diatur terlebih dahulu disini.
c.    Melihat spesifikasi perkakas komputer
d.    bahkan saat mengoptimalkan kinerja komputer yang lebih dikenal dengan overclocking.


From : Wikipedia; Kumpulan Materi

Jumat, 28 April 2017

Perintah Eksternal DOS

Perintah Eksternal DOS


1. Perintah ATTRIB [+/- parameter] [drive] [namafile] [/S]
Untuk menampilkan atau mengganti atribut file. Parameter yang disediakan:
+ = Mengatur/menambahkan atribut.
– = Meniadakan/mengurangi atribut.
R = File bersifat hanya dapat dibaca saja. (Read Only)
A = File bersifat Dokumen biasa (Archive)
S = File bersifat sistem operasi (System)
H = File bersifat tersembunyi (Hidden)
/S = Proses dilakukan terhadap semua directori didalamnya, bila ada.

Berikut contoh perintah Attrib sebelum dieksekusi :


Berikut contoh perintah Attrib +r +h pada file pindahan terlihat file pindahan sudah ter-hidden.



2. CHKDSK [drive] [namafile] [parameter]
Untuk memeriksa dan melihat laporan tentang disk. Parameter yang disediakan:
namafile = File yang akan diperiksa untuk fragmentasi -nya.
/F = Perbaiki kalau ada kesalahan disk.
/V = Tampilkan namafile pada disk yang diperiksa.

Berikut contoh perintah chkdsk sebelum dieksekusi :

Berikut contoh perintah chkdsk setelah dieksekusi :


3. MEM [parameter]
Dengan menampilkan informasi memori sistem, akan baik sekali untuk mengetahui besar ruang memori yang di perlukan suatu program yang akan ditempatkan pada memory. Parameter yang digunakan
/C = Menampilkan status dari semua program yang ada dimemori konvensi onal (640Kb) dan di HMA (High Memory Area). Serta perincian memori terpakai serta sisa memori yang masih dapat dipakai.
Berikut merupakan contoh perintah mem saat sebelum dieksekusi :
mem belum
Berikut contoh perintah mem saat sudah dieksekusi :
mem sudah

4. LABEL [drive:] [nama indetitas]
Untuk membuat, mengganti atau menghapus nama indentitas dari disk. Parameter yang disediakan:
nama identitas = nama identitas dari disk, maksimal 11 karakter. Memakai huruf Alphabet, Numeric, karakter khusus seperti “_” (undescore), #. Tetapi harus didahului dengan huruf Alphabet.
Berikut merupakan contoh perintah label saat sebelum dieksekusi :
label belum
Disk d masih bernama Local disk, seperti gambar dibawah ini :
label sebelum
Berikut adalah contoh perintah label setelah dieksekusi :
label sudah
Disk d yang semula bernam Local Disk, kini sudah berubah menjadi data setelah perintah label d:data dieksekusi
label sesudah
5. Tree [drive:] [/f]
Fungsi    : untuk menampilkan path dari masing-masing direktori dan subdirektori dalam drive yang dinyatakan
Contoh    : A:>Tree a: /f
Berikut adalah contoh perintah tree sebelum dieksekusi :


Berikut perintah tree saat sesudah dieksekusi :



6. Perintah Edit [nama file]
untuk membuat, melihat, mencetak ataupun menyunting isi dari file-file batch, CONFIG.SYS, ataupun file-file aplikasi yang berbasiskan ASCII, seperti file-file ReadMe yang datang pada hampir semua program yang anda beli.

Berikut contoh perintah edit pada file kasir.txt sebelum dieksekusi :
edit belum
Berikut contoh edit pada file kasir setelah dieksekusi :
edit sudah

7. Mode
Perintah ini digunakan untuk mengatur dan memilih konfigurasi beberapa hardware dan tampilan layar
Sintaks : C:\>mode con lines=43
C:\>mode com1 baud=2400 parity=n data=8 stop=1
C:\>mode lpt1=com1
C:\>mode lpt1 cols=132 lines=8
Berikut adalah contoh perintah mode sebelum dieksekusi :
mode belum
Berikut adalah contoh perintah mode con lines=43 setelah diesksekusi :
mode sudah

8.Xcopy
kependekan dari “eXtended Copy” sama dengan perintah copy, kecuali program ini memberikan lebih banyak pilihan.
Sintaks:
A:\>xcopy *.* b: /s
B:\>xcopy *.* a: /s /e
A:\>xcopy *.doc b: /d:05-31-1998
B:\>xcopy *.doc a: /p
Berikut adalah contoh perintah Xcopy pada file kasir.txt sebelum dieksekusi :
xcopy belum
Berikut adalah contoh perintah Xcopy setelah dieksekusi :
xcopy sudah

9. Tasklist
Perintah ini digunakan untuk melihat daftar process yang sedang berlangsung
Sintaks : tasklist
Berikut adalah contoh perintah tasklist sebelum dieksekusi


Berikut adalah contoh tasklist yang sudah dieksekusi :



10. Move
digunakan untuk memindahkan file dari satu direktori ke direktori lain.
Sintaks :
A:\>move *.* a:\logika
A:\>move a:\logika a:\pusat
A:\>move c:\mydocu~1 a:
Berikut adalah contoh perintah move sebelum dieksekusi :
move belum
Berikut adalah contoh perintah move setelah dieksekusi :
move sudah

11. Perintah Title
Perintah ini berfungsi untuk mengatur judul untuk jendela command prompt yang aktif.

Sintaks : title [judul jendela]
Berikut adalah contoh penggunaan perintah title sebelum dieskeskusi

Berikut adalah contoh penggunaan perintah title setelah dieksekusi, terlihat jendela commond prompt sudah berubah menjadi system operasi


12. Perintah Doskey
Perintah doskey dipergunakan untuk menghemat pengetikan dalam aplikasi Dos. Apabila perintah doskey diaktifkan perintah-perintah yang telah digunakan pada prompt akan disimpan dan dapat diaktifkan kembali.
Sintaks : drive:\>doskey
Untuk memanggil perintah yang telah terekam maka dapatdipergunakan tombol-tombol :
Tombol panah atas, bawah : mengaktifkan perintah sebelumnya.
Esc : menghapus perintah yang sedang aktif.
F7 : menampilkan seluruh perintah yang terekam oleh doskey
Alt+F7 : menghapus seluruh perintah yang telah disimpan
F9 : memanggil perintah berdasarkan nomor baris perintah
Alt+F10 : menghapus penggunaan perintah Macro.
Berikut adalah contoh perintah penggunaan doskey sebelum dieksekusi :
doskey belum
Berikut adalah contoh perintah doskey setelah dieksekusi :
doskey sudah

13. Perintah comp 
Perintah ini digunakan untuk menuji isi dua file berdasarkan kesamaannya.
Sintaks : drive:\>comp
Berikut adalah contoh perintah comp sebelum dieksekusi :
comp belum
Berikut adalah contoh perintah comp setelah dieksekusi :
comp sudah

14. Perintah Tracert
Apabila sebuah host berada di jaringan yang lain dan tidak dapat dihubungi, kemungkinan terjadi kesalahan dalam tabel routing atau ada hubungan yang terputus di suatu tempat. Perlu dilakukan penelusuran di mana terjadi gangguan menggunakan utilitas TRACEROUTE.
Sintaks :drive:\>tracert

Berikut adalah contoh perintah tracert sebelum diesekusi :
tracert belum
Berikut adalah contoh perintah tracert setelah dieksekusi :
tracert sudah

15. Perintah Format
Perintah format digunakan untuk memformat agar disket dapat dipergunakan dalam operasi penyimpanan dan pengolahan data.
Sintaks :
DRIVE:\>FORMAT_DRIVE:[/spesifikasi][/..]
Contoh :
A:\>format
C:\>format a:/s
Berikut adalah contoh perintah format sebelu dieksekusi :
format belum 1
format belum 2
Berikut adalah contoh perintah format setelah dieksekusi :
format sudah

16. Perintah Echo
Bentuk umum perintah ECHO adalah            :
ECHO [ ON / OFF ]
Pesan
ECHO di ikuti pesan / tulisan di gunakan untuk menampilkan tulisan di layar. Semua huruf yang ditulis setelah perintah ECHO akan di tampilkan di layar. Perintah ECHO saja di gunakan untuk menampilkan status ECHO, apakah dalam keadaan ON atau dalam keadaan OFF.
A>ECHO        < Enter >
ECHO is on/off
Berikut adalah contoh perintah echo sebelum dieksekusi :
echo belum
Berikut adalah contoh perintah echo setetlah dieksekusi :
echo sudah


17. Perintah Netstat
Netstat digunakan untuk mengetahui status jaringan (netstat singkatan dari network status).
MS-Windows: Start – Program – MS-DOS Prompt
Ketik: netstat -rn
C:\WINDOWS>netstat -rn
Route Table
Active Routes:
Network Address Netmask Gateway Address Interface Metric
127.0.0.0 255.0.0.0 127.0.0.1 127.0.0.1 1
255.255.255.255 255.255.255.255 255.255.255.255 0.0.0.0 1
Active Connections
Proto Local Address Foreign Address State
Berikut adalah contoh perintah netstat sebelum dieksekusi :
netstat belum
Berikut adalah perintah netstat setelah dieksekusi :
netstat sudah

18. Perintah Compact
Perintah ini digunakan untuk menampilkan atau mengubah kompresi file pada partisi NTFS.
Berikut adalah contoh perintah compact sebelum dieksekusi:
compact belum
Berikut ini adalah contoh perintah compact setelah dieksekusi :
compact sudah

19. Perintah Chkntfs
Perintah ini digunakan untuk menampilkan atau mengubah proses pemeriksaan disket pada saat booting.
Berikut adalah contoh perintah chkntfs sebelum dieksekusi :
chkntfs belum
Berikut adalah contoh penggunaan perintah chkntfs setelah dieksekusi :
chkntfs sudah
20. Perintah Commmand
Perintah ini merupakan perintah eksternal yang digunakan untuk menjalankan interpreter perintah Windows yang baru.
Berikut adalah contoh penggunaan perintah command sebelum dieksekusi :
command belum

Berikut adalah contoh perintah command setelah diekseksi :
command sudah







From : sundusanisah

Perintah Internal DOS

Perintah Internal DOS 

1.

Perintah dir pada disk D untuk mengetahui direktori apa saja yang ada didalam disk D, sebelum dieksekusi



Perintah dir pada disk D untuk mengetahui direktori apa saja yang ada didalam disk D, setelah dieksekusi
   .

2.


Perintah CD untuk berpindah dari direktori satu ke direktori yang lain. Contoh dari direktori D ke direktori Back To School. Perintah tersebut diatas saat sebelum dieksekusi



Perintah CD untuk berpindah dari direktori satu ke direktori yang lain. Contoh ke direktori Back To School. Perintah tersebut diatas saat setelah dieksekusi user sudah berpindah ke direktori Back To School.

3.
 del belum 
Perintah del digunakan untuk menghapus sebuah file sebagai contoh pada file imk.docx. perintah diatas adalah perintah saat sebelum dikesekusi
del sudah
Perintah del (hapus) pada file imk.docx setelah diksekusi terlihat file imk.docx sudah tidak ada didalam direktori disk D.

4.

Perintah “mkdir” digunakan untuk membuat sebuah direktori baru. Sebagai contoh "md TugasJaringanKomputer3" "md ALVINDAEKAAWANTI" untuk membuat sebuah direktori dengan nama system operasi, saat sebelum dieksekusi



Perintah "md TugasJaringaKomputer3" dan "md ALVINDAEKAWANTI". Setelah dieksekusi terlihat direktori (folder) "TugasJaringanKomputer" dan "ALVINDAEKAWANTI" sudah tersedia didalam drive D


5.

Perintah ‘ren’ atau renam untuk mengubah nama sebuah file. Sebagai contoh (Tugas menjadi ALVINDAEKAWANTI). Perintah diatas dilakukan sebelum dieksekusi.


Perintah ‘ren’ atau rename untuk mengubah nama sebuah file (Tugas menjadi ALVINDAEKAWANTI) setelah dieksekusi, terlihat "Tugas" sudah berubah nama menjadi "ALVINDAEKAWANTI".


6.
type belum
Perintah ‘type’ untuk menampilkan isi dari sebuah file teks. Sebagi contoh pada file kasir.txt, perintah tersebut dilakukan saat sebelum dieksekusi.
type sudah
Perintah ‘type’ untuk menampilkan isi dari sebuah file teks pada file kasir.txt setelah dieksekusi terlihat isi dari file kasir.txt ditampilkan.

7.
rmdir belum
Perintah ‘rmdir’ untuk menghapus direktori. Sebagai contoh pada direktori sundus, perintah diatas dilakukan saat sebelum dieksekusi.
rmdir sudah
Perintah ‘rmdir’ pada direktori sundus setelah dieksekusi, terlihat direktori sundus sudah tidak tersedia didalam drive d.

8.
ver belum
Perintah ‘ver’ digunakan untuk mengetahui versi windows yang digunakan user, perintah diatas dilakukan sebelum dieksekusi.
ver sudah
Perintah ‘ver’ setelah eksekusi, terlihat versi wondows yang digunakan oleh user adalah windows versi 6.1.7600.

9.
date belum
Perintah ‘date’ untuk menampilkan tanggal saat ini, perintah diatas dilakukan saat sebelum dieksekusi.
date sudah
Perintah ‘date’ setelah dieksekusi, terlihat tanggal saat itu adal tanggal 03/19/2014

10.
time belum
Perintah ‘time’ untuk mengetahui dan mengeset waktu pada saat ini, jadi disamoping user dapat mengatahui waktu saat ini user juga dapat mengatur ulang waktu. Perintah diatas dialkukan saat sebelum dieksekusi.
time sudah
Perintah ‘time’ untuk mengetahui dan mengeset waktu pada saat ini setelah diubah dan setelah dieksekusi.

11.

Perintah ‘cls’(clear screen) atau memebersihkan layar sebelum dieksekusi.

Perintah ‘cls’(clear screen) atau membersihkan layar setelah dieksekusi, terlihat layar pada command prompt sudah bersih.

12.
vol belum

vol sudah
Perintah “vol” pada direktori c untuk mengetahui atau menampilkan nama label dari sebuah partisi setelah dieksekusi.

13.
chcp belum

chcp sudah
Perintah “chcp” untuk menampilkan code page (kumpulan karakter) dalam bentuk angka yang sedang digunakan setelah dieksekusi

14.
path belum

path sudah
Perintah “path” untuk menentukan di mana MS-DOS harus mencari berkas-berkas yang dapat dieksekusi sebagai program setelah dieksekusi

15.
copy belum

copy sudah
Perintah “copy pada” file kasir.txt unuk dicopy menjadi ksr.txt pada disk d setelah dieksekusi.

16.
set belum

set sudah
Perintah "set" untuk mengeset, menghapus, dan menampilkan variable-variabel lingkungan setelah dieksekusi

17.

Perintah “color white” yang berfungsi untuk mengetahui kode warna putih dan warna yang lain saat sebelum dieksekusi.

Perintah “color white” setelah dieksekusi, setelah dieksekusi cmd menampilkan kode-kode yang dapat digunakan untuk merubah warna sesuai dengan yang kita inginkan.

Perintah “Color E” saat sebelum diekekusi yang berfungsi untuk merubah warna font menjadi warna Light Yellow.

Perintah “Color E” setelah dieksekusi, terlihat warna font pada commond prompt berubah menjadi warna Light Yellow sesuai dengan kode warna yang dimasukkan tadi.

18.
ping belum

ping sudah
Perintah “ping google.com” untuk menguji koneksi jaringan pada alamat googel.com pada saat setelah dieksekusi.

19.
ipconfig belum
Perintah “ipconfig” untuk mengetahui ip address, Gateway, DNS Server, dan hamper semua informasi jaringan internet user saat sebelum dieksekusi.
ip config sudah
Perintah “ipconfig” setelah dieksekusi keluar alamat ip yaitu 192.168.130.26 dan juga informasi jaringan yang user gunakan.

20.
hel belum

help sudah
Perintah “help” saat setelah dieksekusi, terliahat semua perintah-perintah pada windows ditampilkan, ada banyak perintah yag bisa digunakan.

From : sundusanisah