TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protocol
yang mengatur komunikasi data komputer di Internet. Komputer-komputer yang
terhubung ke internet berkomunikasi dengan protocol ini. Karena menggunakan bahasa
yang sama, yaitu protocol TCP/IP, perbedaan jenis komputer dan system operasi
tidak menjadi masalah. Komputer PC dengan system Operasi Windows dapat
berkomunikasi dengan komputer Macintosh atau dengan Sun SPARC yang menjalankan
Solaris. Jadi, jika sebuah komputer menggunakan protocol TCP/IP dan terhubung
langsung ke Internet, maka komputer tersebutdapat berhubungan dengan komputer
di belahan dunia manapun yang juga terhubung ke Internet.
ARSITEKTUR PROTOCOL TCP/IP
Karena tidak ada
perjanjian umum tentang bagaimana melukiskan TCP/IP dengan model layer,
biasanya TCP/IP didefinisikan dalam 3-5 level fungsi
dalam arsitektur protocol. Kali ini kita akan melukiskan TCP/IP dalam 4 layer
model, yaitu seperti digambarkan dalam diagram di bawah ini :
Application Layer
|
Transport Layer
|
Internet Layer
|
Network Access
Layer
|
Physical Layer
|
Jika suatu protocol menerima data dari
protocol lain di layer atasnya, ia akan menambahkan
Informasi tambahan miliknya ke data
tersebut, Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi protocol
tersebut. Setelah itu, data ini diteruskan lagi ke protocol pada layer di
bawahnya. Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protocol menerima data dari
protocol lain yang berada pada layer di bawahnya. Jika data ini dianggap valid,
protocol akan melepas informasi tambahan tersebut untuk kemudian meneruskan
data itu ke protocol lain yang berada pada layer di atasnya.
Data
|
IP Header
|
Data
|
TCP Header
|
IP Header
|
Data
|
Network Interface Header
|
TCP Header
|
IP Header
|
Data
|
Device
penguhubung jaringan ini secara umum dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
1. Repeater
: Menerima sinyal dari satu segmen kabel LAN dan memancarkannya kembali dengan
kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen kabel LAN yang lain.
2. Bridge
: Mirip Repeater namun lebih cerdas, karena bridge mempelajari setiap alamat
Ethernet yang terhubung dengannya.
3. Router
: Memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain
yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya.
1 NETWORK ACCESS LAYER
Protokol pada layer ini
menyediakan media bagi system untuk mengirimkan data ke device lain yang
terhubung secara langsung. Dalam literatur yang digunakan dalam tulisan ini,
Network Access Layer merupakan gabungan antara Network, Data Link dan Physical
layer. Fungsi Network Access Layer dalam TCP/IP disembunyikan, dan protocol
yang lebih umum dikenal (IP, TCP, UDP, dll) digunakan sebagai protocol-level
yang lebih tinggi..Fungsi dalam layer ini adalah mengubah IP datagram ke frame yang
ditransmisikan oleh network, dan memetakan IP Address ke physical address yang
digunakan dalam jaringan. IP Address ini harus diubah ke alamat apapun yang
diperlukan untuk physical layer untuk mentransmisikan datagram.
2 INTERNET LAYER
Dalam layer ini terdapat empat buah protocol yaitu :
Ø
IP (Internet Protocol) à unreliable, connectionless, datagram
delivery service
Protokol
IP merupakan inti dari protocol TCP/IP. Seluruh data yang berasal dari protocol
pada layer di atas IP harus dilewatkan, iolah oleh protocol IP, dan dipancarkan
sebagai paket IP, agar sampai ke tujuan. Dalam melakukan pengiriman data, IP
memiliki sifat yang dikenal sebagai unreliable, connectionless, datagram
delivery service.
Unreliable
berarti bahwa Protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti akan
sampai ke tempat tujuan. Protokol IP hanya berjanji ia akan melakukan usaaha
sebaik-baiknya (best effort delivery service), agar paket yang dikirim tersebut
sampai ke tujuan. Jika di perjalanan terjadi hal-hal yang diinginkan (salah
satu jalur putus, router down, atau host/network tujuan sedang down), protocol
IP hanya memberitahukan ke pengirim paket melalui protocol ICMP, bahwa terjadi
masalah dalam pengiriman paket IP ke tujuan. Jika diinginkan keandalan yang
lebih baik, keandalan itu harus disediakan oleh protocol yang berada diatas
layer IP ini (yaitu TCP dan application layer). Connectionless berarti
dalam mengirim paket dari tempat asal ke tujuan, pihak pengirim dan penerima
paket IP sama sekali tidak mengadakan perjanjian (handshake) terlebih
dahulu. Datagram delivery service berarti setiap paket data yang dikirim adalah
independen terhadap paket data yang lain. Akibatnya jalur yang ditempuh ileh
masing-masing paket data IP ke tujuannya bias jadi berbeda satu dengan yang lainnya.
Karena jalur yang ditempuh berbeda, kedatangan paket pun bias jadi tidak
berurutan. Hal ini dilakukan untuk menjamin tetap sampainya paket IP ke tujuan,
walaupun salah satu jalur ke tujuan itu mengalami masalah.
Setiap paket IP membawa data yang terdiri atas
:
Ø Version,
berisi versi dari protocol yang dipakai. Saat ini yang dipakai ialah IP versi
4.
Ø Header
Length, berisi panjang dari header paket IP
dalam hitungan 32 bit word.
Ø Type
of Service, berisi kualitas service yang dapat
mempengaruhi cara pengangan paket IP ini.
Ø Total
Length of Datagram, panjang IP
datagram dalam ukuran byte.
Ø Identification,
Flags, dan Fragment Offset, berisi beberapa
data yang berhubungan dengan fragmentasi paket. Paket yang yang dilewatkan
melalui berbagai jenis jalur akan mengalami fragmentasi ( dipecah menjadi
beberapa paket yang lebih kecil) sesuai dengan besar data maksimal yang bias di
transmisikan melalui jalur tersebut.
Ø Time
to Live, berisi jumlah router/hop maksimal yang
boleh dilewati paket IP. Setiap kali melewati satu router, isi dari field ini
dikurangi satu. Jika TTL telah habis dan paket tetap belum sampai ke tujuan,
paket ini akan dibuang dan router terakhir akan mengirimkan paket ICMP time
exceeded. Hal ini dilakukan untuklmencegah paket IP terus menerus berada di
dalam nerwork.
Ø Protocol,
mengandung angka yang mengidentifikasikan
protocol layer atas pengguna isi data dari paket IP ini.
Ø Header
Checksum, berisi nilai checksum yang
dihitung dari seluruh field dari header packet IP. Sebelum dikirimkan, protocol
IP terlebih dahulu menghitung checksum dari header paket IP tersebut untuk
nentinya dihitung kembali di sisi penerima. Jika terjadi perbedaan, maka paket
ini dianggap rusak dan dibuang.
Ø IP
Address pengirim dan penerima data.
IP
Address ini dikelompokkan dalam lima kelas :
1. Kelas
A
Format : 0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh
hhhhhhhh
Byte
Pertama : 0 – 127 (127 untuk local
loopback)
Jumlah
: 126 kelas A ( 0 dan
127 dicadangkan )
Range
IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai
126.xxx.xxx.xxx
Jumlah
IP : 16.777.214 IP Address
untuk tiap kelas A
2. Kelas
B
Format : 10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh
Byte
Pertama : 128 – 191
Jumlah
: 16384 kelas B
Range
IP : 128.0.xxx.xxx sampai
191.155.xxx.xxx
Jumlah
IP : 65.532 IP Address
untuk tiap kelas B
3. Kelas
C
Format : 110nnnn nnnnnnnn nnnnnnnn
hhhhhhhh
Byte
Pertama : 192 – 223
Jumlah
: 2.097.152 Kelas C
Range
IP : 192.0.0.xxx sampai
223.255.255.xxx
Jumlah
IP : 254 IP Address untuk
tiap kelas C
4. Kelas
D
Format : 1110mmmm mmmmmmmm mmmmmmmm
mmmmmmmm
Bit
multicast : 128 bit
Byte
Inisial : 224 – 247
Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat
multicast (RFC 1112)
5. Kelas
E
Format : 1111rrrr rrrrrrrr rrrrrrrr
rrrrrrrr
Bit
cadangan : 28 bit
Byte
Inisial : 248 – 255
Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat
yang dicadangkan untuk
keperluan eksperimental.
Ket
: n = network bit, h = host bit, m = multicast bit, r = bit cadangan
Ø ICMP (Internet
Control Message Protocol )à provides
control and messaging capabilities
Ø ARP
(Adress Resolution Protocol) à
menentukan alamat data link layer untuk IP Address yang telah dikenal.
Ø RARP(Reverse Adress Resolution Protocol) à menentukan Network
Address pada saat alamat data link layer di ketahui.
3. TRANSPORT LAYER
Transport layer mempunyai dua fungsi – mengatur
aliran data antara dua host dan reliability.
Pada transport layer terdapat dua buah
protocol :
Ø TCP
-- a connection-oriented, reliable protocol, byte stream service. Connection
Oriented berarti sebelum melakukan pertukaran data, dua aplikasi pengguna TCP
harus melakukan hubungan (handshake) terlebih dahulu. Reliable berarti TCP
menerapkan proses deteksi kesalahan paket dan retransmisi. Byte Stream Service
berarti paket dikirimkan dan sampai ke tujuan secara berurutan.
Ø
UDP -- connectionless and unreliable. Walaupun bertanggung
jawab untuk mentransmisikan pesan/data, tidak ada software yang menge-cek
pengantara setiap segmen yang dilakukan oleh layer ini. Keuntungan penggunaan
UDP adalah kecepatannya karena pada UDP tidak ada acknowledgements, sehinggan
trafik yang lewat jaringan rendah, dan itu yang membuat UDP lebih cepat
daripada TCP.
4. APPLICATION LAYER
Pada sisi
paling atas dari arsitektur protokol TCP/IP adalah Application Layer. Layer ini
termasuk seluruh proses yang menggunakan transport layer untuk mengirimkan
data. Banyak sekali application protocol yang digunakan saat ini.
Beberapa diantaranya adalah :
- TELNET, yaitu Network Terminal Protocol, yang
menyediakan remote login dalam jaringan
- FTP, File Transfer Protocol, digunakan untuk file
transfer
- SMTP, Simple Mail Transfer Protocol, dugunakan untuk
mengirimkan electronic mail
- DNS, Domain Name Service, untuk memetakan IP Address
ke dalam nama tertentu
- RIP, Routing Information Protocol, protokol routing
- OSPF, Open Shortest Path First, protokol routing
- NFS, Network File System, untuk sharing file
terhadap berbagai host dalam jaringan
- HTTP, Hyper Text
Transfer Protokol, protokol untuk web browsing.
Daftar Pustaka :
Ø Onno
W. Purbo, TCP/IP, Elex Media Computindo, Jakarta 2001
Ø Evi
Nemeth, Garth Snyder, Scoot Seebass, Trent R. Hein, Unix System
Administrator Handbook, Prentice Hall, 2001
Ø Cisco
Networking Academy Program ( CCNA Semester 2 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar